Nusantara

Pembelajaran Tatap Muka di Yogyakarta Tunggu Kondisi Covid-19

INDOPOSCO.ID – Pemerintah Kota Yogyakarta belum bisa memastikan soal pembelajaran tatap muka yang direncanakan dimulai pada Tahun Ajaran 2021/2022. Karena kebijakan itu akan ditentukan berdasarkan perkembangan Covid-19 di daerah tersebut.

“Jika dilihat kesiapan sekolah, maka semuanya siap. Sewaktu-waktu penyelenggaraan pembelajaran tatap muka diputuskan digelar, maka sekolah siap. Namun, perkembangan kasus juga menjadi pertimbangan,” kata Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi seperti dikutip Antara, Minggu (27/6/2021).

Dia mengatakan perkembangan kasus Covid-19 di Kota Yogyakarta dalam dua pekan terakhir cukup tinggi, ditandai tren penularan yang cukup cepat. Oleh karena itu, Ketua Harian Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Yogyakarta itu, mengatakan perlu dipetakan pola persebaran, kecepatan penularan, hingga asal usul penularannya.

Sebelumnya, Pemerintah DIY mengumumkan untuk menunda pembelajaran tatap muka mengingat tren penularan Covid-19 di daerah tersebut yang cukup tinggi. “Yang pasti, keselamatan semua pihak tetap harus diutamakan, baik siswa maupun guru. Itu yang lebih diutamakan. Siapa tahu kondisi penularan bisa diredam dan pembelajaran tetap muka memang bisa digelar. Sarana dan prasarana pendukung di sekolah sudah terverifikasi dan siap,” katanya.

Sebelumnya, Pemerintah Kota Yogyakarta sempat menggelar dua tahap uji coba pembelajaran tatap muka yang diikuti 10 sekolah, masing-masing lima SD dan lima SMP pada pertengahan dan akhir Mei.
Berdasarkan hasil uji coba tersebut, Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Kota Yogyakarta menyebut protokol kesehatan bisa dijalankan dengan baik dan siswa yang mengikuti uji coba selama dua jam di sekolah bisa menjalankan protokol kesehatan dengan baik.

Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Kota Yogyakarta Budi Asrori mengatakan uji coba pembelajaran tatap muka tidak ditujukan untuk mengejar pencapaian kurikulum tetapi lebih difokuskan untuk penguatan karakter siswa. Pembelajaran pun hanya dilakukan dua jam sehari dan siswa tidak bersekolah selama satu pekan penuh. (wib)

Back to top button