Gubernur Banten Tak Lagi Berharap Pinjaman Dana SMI

INDOPOSCO.ID – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten nampaknya sudah putus asa dengan pinjaman daerah dari PT. Sarana Multi Insfratuktur (SMI). Mengingat, hingga kini uang itu tak kunjung ditrasferkan.
Gubernur Banten Wahidin Halim mengaku tidak berharap lagi dapat pinjaman Rp4,1 triliun dari PT. Sarana Multi Insfratuktur. Terlebih dalam proses pinjamannya, selalu ada aturan baru yang dinilai memberatkan pemerintah daerah.
Seperti pemberlakukan suku bunga 6,19 persen dari pinjaman dengan tenor delapan tahun. Kemudian aturan terbaru, tenor menjadi lima tahun. Dari hitungan kemampuan Pemprov Banten, kebijakan itu memberatkan keuangan daerah.
“Sekarang mana yang bisa dibiayai APBD, ya kita biayai. Tapi kalau kepentingan tdak terlampau mendesak dan tidak ada uangnya, ya tidak kita laksanakan. Jadi saya kira, kita udah tidak lagi berharap dari SMI,” katanya saat ditemui usai rapat paripurna, Selasa (22/6/2021).
Wahidin mengatakan, pembangunan di Provinsi Banten akan mengandalkan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) senilai Rp12 triliun.
Program yang dicanangkan pendanaannya bersumber PT. SMI, akan disesuaikan dengan APBD. Bahkan, sebagian program yang kebutuhannya tidak mendesak, akan dihapus atau tidak dilaksanakan.
“Sudah kita drop saja, delete (hapus) sementara. Kita melaksanakan pembangunan sesuai APBD saja Rp12 triliun, ini yang akan digunakan untuk pembangunan yang dibutuhkan,” ungkapnya.
“Rp2 triliun (buat diefocusing). Ya untuk kesehatan, insfratuktur. Ya nggak juga, yang bisa recovery kita, nggak semuanya. Hampir batal (pinjam) karena kita masih menunggu, kayaknya nggak ada uangnya tuh, pemerintah pusat juga nggak punya uang,” ujarnya.
Ia menjelaskan, program prioritas yang bersumber dari PT. SMI akan tetap dijalankan. Namun, pembangunannya tidak akan sesuai dengan rencana awal, seperti pembuatan sekolah yang dicanangkan tiga lantai, hanya akan dibangun satu lantai.
“Kita belum sampaikan, lagi kita kutak-katik, kita punya duitnya atau nggak, ini kita simpulkan 2 hari ini. Mana proyek yang kita delete, mana proyek yang bisa kita biayai,” tutupnya. (son)