Nusantara

Laba Kumulatif PT Jamkrida Banten Tahun 2020 Rp 8,6 M

INDOPOSCO.ID – Laba kumulatif PT Penjaminan Kredit Daerah (Jamkrida) selaku Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten pada tahun 2020 sebesar Rp 8,6 miliar.

Hal itu disampaikan Direktur Utama (Dirut) PT Jamkrida Banten Hendra Indra Rachman, pada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PT Jamkrida Banten Tahun 2021 di ruang rapat Rumah Dinas Gubernur Banten Jl. Jenderal Ahmad Yani No.158, Kota Serang, Rabu (7/4/2021).

Hendra melaporkan, saat ini modal PT Jamkrida Banten mencapai Rp 56,5 miliar. “Laporan keuangan PT Jamkrida Banten berdasarkan pemeriksaan Kantor Akuntan Publik (KAP) Tri Bowo Yulianti mendapatkan opini wajar. Sedangkan penilaian kesehatan dari Otoritas Jasa Keuangan OJK, sangat sehat,” ujarnya.

Sebagai informasi, perusahaan penjaminan kredit, PT. Jamkrida Banten memikul amanah untuk membantu dunia usaha, khususnya Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (KUMKM) di Provinsi Banten, untuk meningkatkan akses pada sumber-sumber pembiayaan (bank dan institusi keuangan non-bank).

Hal itu tidak terlepas dari peran KUMKM terhadap perekonomian di tingkat nasional maupun di Provinsi Banten.

Sementara itu, Gubernur Wahidin Halim mengaku optimistis, PT Jamkrida Banten mampu terus berkembang. Dia mengaku percaya terhadap pengelolaan PT Jamkrida Banten. Menurutnya, masalah lembaga keuangan adalah soal trust (kepercayaan).

“Dari awal saya percaya ke pengelolaan PT Jamkrida Banten. Laporan PT Jamkrida Banten cukup dipercaya,” ujar Wahidin Halim.

Gubernur Wahidin Halim juga mengingatkan jajaran manajemen PT Jamkrida Banten untuk tetap berhati-hati dalam mengelola perusahaan.

“Kita sudah selamat di tahun pertama Covid-19. Perspektif perekonomian ke depan masih terjadi kontraksi ekonomi. Laju pertumbuhan ekonomi Indonesia diproyeksi terkontraksi minus 6. Sedangan kita (Provinsi Banten) diproyeksi terkontraksi minus 3. Makanya, PT Jamkrida Banten harus hati-hati dalam mengelola keuangan,” kata Wahidin.

Wahidin mengatakan, pihaknya percaya sepenuhnya terhadap manajemen lembaga keuangan dan meminimalisir intervensi agar tumbuh baik.

“Kalau baik, ya kita tambah penyertaan modal. Yang penting harus sabar,” ungkapnya.

Pada kesempatan itu, Wahidin juga menyebut langkah perbaikan di Bank Banten setelah mengalami gagal bayar dan krisis likuiditas pada tahun 2020. Pemprov Banten, kata Wahidin, telah melakukan penambahan penyertaan modal dari dana di Rekening Kas Umum Daerah (RKUD) Pemprov Banten yang tertahan di Bank Banten.

“Sekarang alhamdulilah sudah ada perubahan di Bank Banten. Ada pergantian manajemen, ada penyertaan modal dan peningkatan likuiditas,” ujarnya. (dam)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button