PPK Akui Penanganan Jalan Nasional Ibarat Tambal Baju Robek

INDOPOSCO.ID – Kerusakan jalan nasional yang baru saja diperbaiki di Kabupaten Lebak sepanjang jalan Cikande-Rangkasbitung (Cirabit) dan sepanjang jalan Pandeglang-Rangkasbitung-Cigelung menjadi tanggungjawab Satuan Kerja (Satker) Pelaksanaan Jalan Nasional (PJN) 1 Banten Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Hal ini mendapat sorotan dari berbagai kalangan karena menganggap perbaikan atau preservasi jalan yang dilakukan terkesan mubazir dan menghamburkan keuangan negara.
“Pekerjaan rutin dan long segmen yang dilakukan oleh Satker PJN 1 jalan Nasional di Banten, jelas penghamburan uang negara,karena pekerjaan yang dilakukan terkesan asal asal dan tidak berkualitas,” ujar Ketua Umum DPP Badak Banten Perjuangan, Eli Sahroni kepada INDOPOSCO, Senin (5/4/2021).
Padahal, menurut Eli, pada Anggaran 2020 Kementerian PUPR melalui PPK (Pejabat Pembuat Komitmen) PJN 1 Banten mengalokasikan anggaran Rp49 miliar untuk kegiatan Preservasi Jalan Pandeglang-Rangkasbitung-Cigelung, dilaksanakan oleh Kontraktor PT. KISS.
Di Tahun Anggaran 2021, kegiatan preservasi jalan itu kembali dianggarkan dengan pagu sebesar Rp18 miliar lebih dan dilaksanakan oleh Kontraktor PT LPR. “Jika dihitung dari umur jalan sangat tidak realistis, baru setahun dibangun, kondisinya sudah rusak, dan malah dianggarkan kembali,” ungkapnya.
Tidak berkualitasnya penananganan jalan nasional di wilayah Kabupaten Lebak dan Serang juga diakui oleh Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Provindi Banten Mulyadi Jayabaya. “Pihak terkait,seperti kepala balai harus turun ke lapangan mengecek hasil pekerjaan.Jangan hanya menerima laporan dari PPK dan kepala Satker,” ujar mantan Bupati Lebak dua periode yang akrab disapa JB ini.
Menurut JB, ada dugaan pelaksanaan pengerjaan jalan bukan dilaksanakan oleh kontraktor yang memenangkan tender namun dikerjakan oleh PPK. JB mengibaratkan sebagai pemain sekaligus menjadi wasit patut diduga yang melaksankan pekerjaan adalah PPK,” cetusnya.
Sementara PPK 1 ruas Cikande-Rangkasbitung, Donald mengakui, perbaikan yang dilakukan saat ini hanya bersifat pekerjaan rutin bukan penanganan total atau perbaikan permenan. Sehingga, lanjutnya, wajar umur jalan tidak bisa bertahan lama.
Bahkan, dia menganalogikan perbaikan jalan yang dilaksankan saat ini ibarat menambal baju yang robek agar robeknya tidak melebar,tidak mengganti dengan baju yang baru. ”Pekerjaan sekarang ini hanya ibarat menambal baju yang robek agar robeknya tidak melebar ukan penanganan permenen,” ujar Donald menganalogikan perbaikan jalan nasional di Banten kepada wartawan, di kantornya di kawasan Cikokol, Tangerang, Banten, Senin (5/4/2021).
Ia mengatakan, tahun depan rencananya perbaikan jalan Serang-Cikande-Rangkasbitung dilakukan secara permamen melalui program SBSN (Surat Berharga Syariah Negara). ”Jadi 2022 baru dilakukan penanganan permanen dalam program SBSN melalui multi year selama tiga tahun dari 2022 hingga 2025,” tuturnya. (yas)