Hari Pertama Diberlakukan, ETLE Jaring 50 Pelanggar Lalu Lintas

INDOPOSCO.ID – Sebanyak 50 pelanggar lalu lintas terjaring tilang elektronik atau Electronic Traffic Law Enforcement (ETLE) di Banten. Kebanyakan para pengendara roda empat tidak menggunakan safety belt (sabuk pengaman).
Kasubdit Gakkum Ditlantas Polda Banten AKBP Hamdani mengatakan, pelanggar lalu lintas yang terekam kamera ETLE di hari pertama sebanyak 50. Semuanya pengendara mobil. Surat konfirmasi telah dikirim ke alamat yang tertera di Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK).
“Kemarin kita sudah kirim kurang lebih 50. Yang hari ini koordinasi jam 16:00 nanti (belum dihitung),” katanya saat dihubungi lewat telepon genggamnya, Jumat (2/4/2021).
Ia menerangkan, sejauh ini pengendara roda dua masih tertib berlalu lintas. Belum ditemukan satu pengendara pun yang melanggar.
“Kebanyakan safety belt. Motor sementara masih tertib, helm dipakai. Jadi motor nampaknya tertib. Tapi ini mobil masih bandel-bandel, rata-rata nggak pakai safety belt tuh,” terangnya.
Untuk pelanggaran karena tidak menggunakan safety belt, akan dikenakan denda maksimal Rp500 ribu. Hal itu telah sesuai Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 mengenai Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ).
“Rp500 ribu dendanya. Makanya jangan melanggar, memang murah. Denda maksimal. Tapi nanti keputusan di pengadilan nggak tahu. Sementara dikenakan denda maksimal,” jelasnya.
Pihaknya mengingatkan pengendara untuk tertib dalam berlalu lintas. Selain menaati hukum, hal itu juga demi keselamatan pengendara maupun orang lain.
Bagi para pelanggar, diimbau untuk melakukan konfirasi dari surat yang dikirimkan petugas. Mengingat, petugas berhak melakukan blokir STNK jika pelanggar tidak menjawab konfirmasi selama tujuh hari. (son)