Nusantara

Ejekan ‘Songek’ Jadi Motif Pembacokan Sadis di Kota Serang

INDOPOSCO.ID – Polisi mengungkap misteri kasus pembacokan sadis yang menyebabkan juru parkir di Pasar Induk Rau (PIR), Kota Serang, Banten meninggal dunia. Motif aksi itu ternyata berawal dari saling ejekan.

Kasat Reskrim Polres Serang Kota AKP M. Nandar mengatakan, pengolokan atau ejekan yang melatarbelakangi lima pelaku melakukan pembacokan kepada juru parkir Ahmad Setiadi alias Acil dan seorang pedagang Juli.

Perselisihan berawal dari Yani (rekan korban) mengolok saudara perempuan Jahidi alias Jibul dengan kalimat yang tidak sopan. Sakit hati dengan perkataan, Jibul bersama rombonganya (Nana, Apud, Hamdan, Ega) menantang Yani untuk menyelesaikan masalah di Terminal Cangkring, PIR.

“Peristiwa ini berawal dari permasalahan remeh temeh, hanya sekadar saling mengolok. Yang mana Yani salah satu korban berselisih dengan tersangka Jibul. Jumat (19/3) pada 20:00 WIB terjadi penganiayaan Jibul terhadap Yani,” katanya saat ekspose, Rabu (24/3/2021).

Tidak terima dianiaya, Yani mengadukan permasalahannya kepada Ahmad Setiadi alias Acil dan Juli. Kemudian keesokan harinya Sabtu (20/3), pengaduan itu berujung pada undangan provokasi tersangka Ega melalui media sosial Facebook, untuk datang ke Terminal Cangkring. Undangan provokasi dari Ega atas perintah Jibul.

“Undangan tersebut direspon rombongan korban. Korban almarhum Acil, Juli dan Yani datang ke Terminal Cangkring untuk menyelesikan masalah. Di situlah terjadi penganiayaan terhadap korban almarhum Acil dan Juli,” ungkapnya.

Berdasarkan hasil introgasi, kata Nandar, senjata tajam berjenis golok didapatkan Apud dari pedagang di Pasar Rau secara spontan.

Tersangka Apud alias Emput berperan membacok korban Acil sebanyak 8 kali dan korban Juli satu kali. Kemudian Nana alias Bauk berperan memegang Acil dan membacaok 4 hingga 5 kali terhadap korban.

Tersangka Hamdan alias Bajing berperan ikut serta dalam memukul korban almarhum Acil di bagian muka dan memegangi korban di Pasar Rau.

“Jahidi alias Jibul memerintahkan Ega untuk menghubungi dan mengundang rombongan, memprovokasi serta ikut melakukan penganiayaan terhadap Yani,” jelasnya.

Akibat peristiwa itu, korban Acil dan Juli dirawat di rumah sakit. Namun sayangnya, nyawa Acil tidak tertolong karena mengalami luka robek di bagian tangan dan pipi.

“Meninggal dunia akibat luka bacokan di pipi dekat bibir dan luka bacokan tangan. Korban sempat kritis di ICU dan meninggal dunia pada Minggu (21/3),” paparnya.

Salah satu tersangka Jahidi alias Jibul menuturkan, olokan ‘songek’ dari Yani kepada saudara perempuanya membuatnya sakit hati. Pihaknya mengaku menyesal dengan perbuatannya kepada para korban.

“Ngatain saudara (perempuan) saya pak. Songek (sumbing). Nyesel. Ketemuan di Cangkring Ega,” tuturnya secara singkat. (son)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button