Nusantara

Modal Awal dari Pinjaman dan Tabungan, Usaha KPM ini Dikenal di Jasinga

INDOPOSCO.ID – Usaha telur puyuh Ncoh (56) sudah di kenal masyarakat di Kecamatan Jasinga. Kisah sukses Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Program Keluarga Harapan (PKH) ini bermula saat ibu delapan orang anak ini memutuskan untuk graduasi mandiri dari program Kementerian Sosial (Kemensos) tersebut.

Ncoh pun memutuskan membuka usaha telur puyuh, setelah salah satu anaknya, Clarita berhasil menyelesaikan perkuliahannya di Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor (IPB) yang dibiayai oleh Dinas Sosial Kabupaten Bogor.

“Kata orang, kalau anak sudah jadi sarjana berarti sudah jadi orang mampu,” kata Ncoh, Minggu (31/1/2021).

Peluang untuk membuka usaha telur puyuh muncul setelah telur puyuh dari Sukabumi yang dijual Clarita laku keras di Jasinga. “Saya melihat kesempatan untuk membuka usaha telur puyuh sendiri karena pemasarannya bagus. 20 ribu butir telur puyuh bisa laku dalam 2 minggu,” bebernya.

Sukses usaha telur puyuh Ncoh tidak datang tiba-tiba. Usaha Ncoh berhasil berkat ketekunan dan keulatan Ncoh dibantu Clarita. Usaha telur puyuh yang dikelola oleh ibu dan anak ini dirintis sejak 2019 lalu.

Pada saat dibuka, Clarita bercerita hanya memiliki modal usaha kurang lebih Rp20 juta. Itu pun berasal dari pinjamna bank dan hasil menabung sejak masih berkuliah. Berbekal ilmu peternakan yang ia peroleh di kampus Clarita berhasil mengelolan usaha telur puyuh tersebut.

Clarita bolak-balik Jasinga-Sukabumi setiap minggu untuk memasok telur puyuh dan burung puyuh betina karena stok telur puyuh milik sendiri yang terbatas.

“Yang bisa kami produksi hanya 5 kg telur puyuh per hari sementara kebutuhan pasokan mencapai 20 kg telur puyuh per hari. Telur puyuh dipasok ke tukang bubur, bilung, papeda maupun usaha kuliner lain berbahan telur puyuh,” jelas Clarita.

Ke depan, Ncoh dan Clarita berharap bisa menambah burung puyuh, agar mampu memenuhi kebutuhan pasokan telur puyuh di Jasinga.

“Kapasitas kandang sebanyak 3 ribu ekor burung puyuh namun sekarang baru terisi seperenamnya karena keterbatasan modal. Semoga tahun ini target 3.000 butir per hari bisa tercapai,” harap Ncoh. (nas)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button