Nasional

Pemuda ICMI Soroti Kerusakan Lingkungan Dampak Eksploitasi

INDOPOSCO.ID – Ketua Umum Pemuda Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI) Ismail Rumadan mengatakan, di era globalisasi saat ini kepemudaan menghadapi tantangan yang besar.

“Apabila kita masuk dalam kehidupan bangsa, saat ini kita masuk pada 3 krisis. Yakni krisis ideologis, krisis sosiologis dan krisis ekologis,” ujar Ismail saat diskusi peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-32 Pemuda ICMI di Jakarta, Sabtu (18/10/2025).

Ia melihat sistem demokrasi saat ini hanya bagi-bagi kekuasaan. Demikian juga tantangan sosial media (Sosmed) yang menyebabkan manusia hanya aktif di Sosmed.

“Ini jadi tantangan, manusia aktif hanya saja di Sosmed, tetapi tidak aktif secara fisik,” katanya.

“Pembangunan saat ini telah mengeksploitasi alam, sehingga banyak kerusakan,” imbuhnya.

Ia menambahkan, menemukan sejumlah tambang yang telah merusak lingkungan, seperti di Halmahera dan Kalimantan. Bahkan di Kalimantan izin usaha melebihi luas wilayah Kota Samarinda.

“Dari data penelitian, kerusakan lingkungan per detik itu seluas lapangan bola,” ucapnya.

Hal yang sama diungkapkan Ketua Umum Ikatan Cendikiawan Muslim se-Indonesia (ICMI) Prof Arif Satria. Ia mengatakan, kerusakan lingkungan disebabkan secara struktural. Bukan disebabkan oleh modernisasi atau gaya hidup.

“Kerusakan lingkungan itu disebabkan oleh masalah struktural, seperti legislasi yang menjadi payung hukum,” ujar Arif.

Rektor University Institut Pertanian Bogor (IPB) ini menuturkan, pola hidup konsumen hijau menjadi salah satu solusi mencegah kerusakan lingkungan. Dengan mengurangi lemak plastik hingga pemanfaatan limbah.

“Kami sudah melaksanakan hilirisasi pemanfaatan limbah kelapa sawit untuk jas,” bebernya.

Di tempat yang sama, Ketua Dewan Penasehat ICMI, Prof Jimly Asshiddiqie mengajak pemuda ICMI terus berkembang, dengan bergerak aktif di kampus. Selain aktif langsung di masyarakat.

“Kader-kader pemuda ICMI harus menekuni ilmu-ilmu di kampus, selain langsung praktik di lapangan,” katanya.

Terkait sumber daya alam (SDA), menurutnya, Indonesia harus memiliki sumber daya manusia (SDM) yang kuat. Pasalnya, SDA di Indonesia sangat melimpah.

“Kenapa bangsa Eropa menjajah Indonesia, karena kita memiliki kekayaan sumber daya alam,” katanya.

Ia menuturkan, kekayaan SDA bisa menjadi sumber bencana, apabila tidak dikelola oleh SDM yang kuat. “Eksplorasi SDA untuk kemajuan perekonomian nasional, akan tetapi tidak boleh merusak lingkungan,” tegasnya. (nas)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button