Nasional

Untar Rayakan Dies Natalis ke-66: “Move Beyond” Jadi Spirit Melangkah ke Level Global

INDOPOSCO.ID – Universitas Tarumanagara (Untar) kembali menegaskan kiprahnya sebagai kampus unggulan nasional yang siap melangkah ke level global. Dalam rangka merayakan Dies Natalis ke-66, Untar menggelar pesta rakyat di Kampus I Untar, Jakarta Barat, sebagai puncak dari rangkaian acara bertema “Move Beyond.”

Tema ini mencerminkan tekad Untar untuk melampaui batas harapan serta memperkuat peran dalam dunia pendidikan, riset, dan kolaborasi internasional.

Rektor Untar, Prof. Dr. Amad Sudiro, S.H., M.H., M.Kn., M.M., menegaskan bahwa momen Dies Natalis bukan sekadar selebrasi, tetapi juga momentum refleksi dan komitmen untuk terus berinovasi.

“Dengan memasuki usia ke-66, diharapkan inovasi akademik Untar terus berkembang, serta kolaborasi dengan mitra strategis di tingkat nasional maupun internasional semakin meningkat,” ujarnya.

Tiga Fokus Strategis
Dalam sesi tanya jawab bersama media, Ketua Yayasan Tarumanagara, Prof. Dr. Ariawan Gunadi, S.H., M.H., memaparkan tiga fokus utama yang menjadi arah pengembangan Untar ke depan.

“Ada tiga objektif utama kami: academic innovation, industry collaboration, dan internationalization. Kami terus dorong inovasi akademik melalui peluncuran Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) serta pengembangan program kolaborasi internasional seperti 2+2 dan 3+1,” jelas Prof. Ariawan.

Selain itu, Yayasan juga memperkuat dukungan terhadap fasilitas kampus. Tahun ini Untar meluncurkan Untar Residence (U-RES) di Kampus II sebagai sarana hunian mahasiswa dari berbagai daerah maupun program pertukaran pelajar.

Tak hanya itu, tengah disiapkan pula master plan pembangunan Kampus IV seluas 138,5 hektare di kawasan Gading Serpong yang dirancang sebagai “Untar City” — kawasan terpadu pendidikan dan edutainment yang ramah lingkungan.

“Kami ingin Kampus IV menjadi landmark Untar di masa depan — sebuah kota pendidikan dengan konsep hijau dan berkelanjutan,” tambahnya.

Dukungan dari LLDIKTI Wilayah III
Kepala LLDIKTI Wilayah III, Dr. Henri Togar Hasiholan Tambunan, S.E., M.A., memberikan apresiasi tinggi terhadap konsistensi Untar dalam menjaga tata kelola dan semangat kolaboratif.

“Dengan usia 66 tahun, Untar seharusnya sudah lebih matang dan bijak. Yang penting, kekompakan antara yayasan, rektorat, dan senat harus dijaga. Ketika tata kelola baik, institusi akan berkembang pesat,” ujarnya.

Ia juga menegaskan dukungan penuh LLDIKTI terhadap visi Untar untuk memperkuat kerja sama internasional dan membina perguruan tinggi lain di bawah koordinasi wilayah III.

“Kami dorong Untar untuk menjadi mentor institution bagi kampus yang lebih kecil, terutama dalam hal penjaminan mutu dan akreditasi. Sinergi ini penting agar semua perguruan tinggi bisa maju bersama,” tambahnya.

Riset Terapan UNTAR
Dalam sesi diskusi, Rektor Prof. Amad menjelaskan bahwa Untar terus memperkuat riset terapan yang berdampak nyata bagi masyarakat dan industri.

“Banyak dosen Untar sudah memperoleh hibah riset terapan dari Dikti. Kami ingin hasil riset tidak berhenti di laporan, tapi menghasilkan publikasi, paten, dan inovasi yang bermanfaat bagi pembangunan nasional,” ujarnya.

Yayasan Tarumanagara juga menunjukkan dukungan konkret terhadap kegiatan riset melalui program Research Week dan pendanaan penelitian dosen. Salah satu bentuk nyata riset unggulan adalah kerja sama antara Tarumanagara Human Cell Laboratory dengan Biomed Swiss, yang telah berlangsung lebih dari 10 tahun.

Prof. Ariawan mengungkapkan, kolaborasi tersebut bahkan telah menghasilkan riset di bidang sel kulit dan hati, serta rencana pembangunan GMP Lab untuk memproduksi material biomedis di Indonesia.

“Kami ingin hasil riset Untar berdampak langsung bagi dunia medis nasional. Dengan adanya GMP Lab, kita bisa memproduksi dan mendistribusikan hasil penelitian ke berbagai rumah sakit di Indonesia,” jelasnya.

Beasiswa Bukti Nyata Pendidikan Inklusif
Dalam momen perayaan Dies Natalis, Untar juga menyerahkan beasiswa masyarakat kepada Restu Anbia Putra, seorang pengemudi ojek online. Program ini menjadi simbol komitmen Untar terhadap pendidikan inklusif dan kepedulian sosial.

“Untar memiliki tiga kategori beasiswa: prestasi akademik, non-akademik, dan beasiswa untuk mahasiswa kurang mampu. Pemberian beasiswa masyarakat ini adalah bagian dari CSR Untar yang akan terus berlanjut,” ujar Prof. Amad.

Siap “Move Beyond”
Sebagai wujud akuntabilitas dan transparansi, Untar meluncurkan buku “Dari Visi ke Aksi” yang merangkum capaian institusi selama satu tahun terakhir. Buku ini menjadi simbol nyata bahwa visi Untar bukan hanya rencana, melainkan sudah diterjemahkan ke dalam langkah-langkah konkret.

Dengan semangat Move Beyond, Untar bertekad untuk terus memperkuat inovasi akademik, kolaborasi industri, dan internasionalisasi, demi memperkokoh reputasinya sebagai perguruan tinggi berkelas dunia. (srv)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button