Reshuffle Kabinet Buntut Demonstrasi Rusuh, Pengamat: Ada Tekanan Publik ke Prabowo

INDOPOSCO.ID – Pengamat Politik Dedi Kurnia Syah menilai pasca demonstrasi Presiden Prabowo Subianto mengalami tekanan publik. Dan sangat potensial digunakan oleh pihak-pihak tertentu untuk menekan Presiden melakukan evaluasi kinerja kabinet.
“Reshuffle ini memungkinkan bagian dari respon itu, terlebih kementerian yang terdampak potensial menjadi beban Presiden, sebut saja Budi Arie, Kadir Karding, Dito, hingga Sri Mulyani,” ujar Dedi melalui gawai, Senin (8/9/2025).
Ia mengatakan, reshuflle kabinet sebenarnya perlu dilakukan sejak lama, karena struktur kabinet yang obesitas. Sehingga membuat gerak pembangunan melambat.
“Beberapa nama lain sebenarnya perlu juga disasar, sebut saja Raja Juli, Sakti Wahyu Trenggono, Natalius Pigai,” bebernya.
Putusan Presiden terkait reshuffle kabinet, menurutnya, miliki implikasi politik. Reshuffle ini bisa saja mengarah pada konsolidasi.
“Agar di kabinet satu suara, tidak ada yang kepentingan lain selain kepentingan Presiden,” ujarnya.
Sebelumnya, menjelang genap satu tahun pemerintahannya, Presiden Prabowo Subianto memutuskan untuk melakukan perubahan susunan Kabinet Merah Putih. Beberapa jabatan strategis di kementerian diganti, termasuk posisi di Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora).
Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi membenarkan hal tersebut. “Pertama, Kementerian Koordinator Bidang Politik dan Keamanan. Kedua, Kementerian Keuangan. Ketiga, Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia. Keempat, Kementerian Koperasi. Kelima, Kementerian Pemuda dan Olahraga,” ujar Prasetyo Hadi dalam keterangan resmi melalui tayangan YouTube Sekretariat Presiden, Jakarta, Senin (8/9/2025). (nas)