Nasional

Udang Beku Indonesia Tercemar Radioaktif, DPR Dorong Pemerintah Perkuat Posisi Tawar dengan AS

INDOPOSCO.ID – Anggota Komisi IV DPR RI, Riyono, menegaskan pentingnya langkah cepat dan tegas pemerintah dalam menyikapi kasus temuan zat radioaktif Cesium-137 (Cs-137) pada produk udang beku Indonesia yang diekspor ke Amerika Serikat (AS).

Menurutnya, peristiwa ini harus dijadikan momentum memperkuat posisi tawar Indonesia sekaligus melindungi para pembudidaya dan industri udang nasional dari dampak negatif di pasar global.

“Apa yang terjadi terhadap temuan di udang beku kualitas ekspor ke AS harus disikapi dengan sungguh-sungguh oleh pemerintah. Pendekatan perlindungan serta penguatan posisi tawar ke AS harus diutamakan,” ujar Riyono, dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Minggu (24/8/2025).

Data menunjukkan ekspor udang beku Indonesia ke AS pada semester I 2024 mencapai 62,17 ribu ton, turun sekitar 15 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Meski demikian, AS tetap menjadi pasar utama dengan nilai ekspor sekitar USD 477,9 juta.

Riyono menilai penurunan ini tidak lepas dari kondisi konsumsi domestik AS akibat kebijakan suku bunga tinggi.

Merujuk klarifikasi Shrimp Club Indonesia (SCI), Riyono menyampaikan bahwa hasil investigasi FDA hanya menemukan kadar Cs-137 sebesar 68 Bq/kg pada salah satu sampel udang PT Bahari Makmur Sejati (BMS). Jumlah tersebut jauh di bawah batas intervensi FDA yaitu 1.200 Bq/kg, sehingga tidak menimbulkan risiko kesehatan bagi konsumen. Investigasi di Indonesia pun masih berlangsung melibatkan BAPETEN, BRIN, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), serta Kedutaan Besar AS.

“Kasus ini bersifat insidental, hanya menyangkut satu perusahaan dan batch tertentu, bukan mencerminkan keseluruhan industri udang Indonesia. Hal-hal semacam ini sebenarnya bisa dicegah dan diantisipasi secepat mungkin agar tidak merugikan pembudidaya dan industri udang nasional,” jelas Riyono yang juga Pembina Serikat Petambak Pantura Indonesia..

Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini menambahkan, pemerintah bersama SCI telah berkomitmen menjaga nama baik udang Indonesia di pasar internasional melalui koordinasi lintas lembaga. PT BMS pun menyatakan siap bekerja sama penuh dalam investigasi.

“Udang Indonesia tetap aman dikonsumsi. Karena itu, kita harus tetap menjaga kredibilitas di pasar global. Membaca dan mencermati perkembangan global serta tekanan ekonomi dunia kepada AS, maka Indonesia harus tetap melindungi dan mendukung penuh pembudidaya serta industri udang nasional,” pungkasnya.

Sebelumnya diberitakan, Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) mengumumkan menginvestigasi secara aktif laporan kontaminasi radioaktif di produk udang beku milik PT. Bahari Makmur Sejati (BMS Foods). FDA menindaklanjuti temuan oleh Bea Cukai dan Perlindungan Perbatasan Amerika Serikat yang mendeteksi adanya unsur radioaktif Cs-137 dalam peti kemas produk udang beku itu di empat pelabuhan di Amerika: Los Angeles, Houston, Savannah, dan Miami.

FDA telah mengambil sampel untuk analisis radionuklida yang hasilnya mengonfirmasi keberadaan Cs-137 dalam sampel yang berupa udang beku tepung roti. Atas temuan itu, FDA menetapkan BMS telah melanggar UU Federal yang mengatur tentang obat, makanan, dan kosmetika.

“Kelihatannya produk telah disiapkan, dikemas, atau disimpan dalam kondisi sanitasi yang buruk di mana memungkinkannya terkontaminasi Cs-137 dan bisa membawa masalah keselamatan,” bunyi keterangan FDA belum lama ini.

BMS sejatinya menjual produk udang beku tepung rotinya itu melalui jaringan Walmart di Amerika Serikat. Pasca-temuan tersebut, FDA telah memasukkan BMS ke dalam daftar import alert untuk kontaminasi bahan kimia, yang menghentikan perusahaan eksportir udang terbesar asal Indonesia ini untuk bisa menjual udangnya di AS sementara ini. Produk BMS Foods yang sudah lebih dulu ada pun–sekalipun tak terbukti terkontaminasi–diminta ditarik dari pasaran. (dil)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button