Nasional

Malam Puncak Lomba Video Animasi Nasional 2025 Digelar INDOPOSCO X UBL

INDOPOSCO.ID – Malam puncak acara “Awarding Night Lomba Video Animasi” kolaborasi spesial antara INDOPOSCO X Universitas Budi Luhur (UBL) digelar di Kampus UBL Jakarta, Selasa (19/8/2025).

Hadir pada kegiatan kreativitas generasi muda dalam industri animasi dan teknologi kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI), di antaranya; Julian Bongsoikromo (Perwakilan Yayasan Pendidikan Budi Luhur Cakti).

Lalu, ⁠Prof. Dr. Agus Setyo Budi M.Sc, selaku Rektor UBL, Achmad Adhitya, Ph. D (Staf Khusus Wapres RI), Agustini Rahayu (Deputi Bidang Kreativitas Media, Kementerian Ekonomi Kreatif), ⁠H. Syarif Hidayatullah (Komisaris Utama PT Indonesia Digital Pos/INDOPOSCO), Sumberaja Ginting (Direktur Utama PT Indonesia Digital Pos/INDOPOSCO) dan ⁠Ali Rahman (Pemimpin Redaksi INDOPOSCO).

Berita Terkait

Dalam sambutannya, Prof. Dr. Agus Setyo Budi mengatakan, lomba video animasi nasional 2025 mendorong tumbuhnya industri kreatif di tanah air. Selain itu, event ini juga mampu mengikis gap antara teori yang diterima mahasiswa di kampus dan kebutuhan industri.

“Jadi lomba video animasi nasional 2025 ini menjadikan link and match lulusan perguruan tinggi dan kebutuhan industri,” ujar Prof Agus.

Ia mengingatkan kepada para peserta agar tidak berhenti di tingkat lomba video animasi nasional 2025 saja, akan tetapi harus terus berkarya.

“Apa yang dilakukan hari ini untuk menatap masa depan. Ini hanya langkah awal, dan kegiatan ini harus dilakukan kontinyu,” pesannya.

Hal yang sama diungkapkan, Komisaris PT Indonesia Digital Pos (IDP) Syarif Hidayatullah. Ia mengatakan, mahasiswa lulusan IT harus mampu menguasai animasi. Lomba video animasi nasional 2025 ini, menurutnya, menjadi langkah awal para calon-calon animator Indonesia.

“Para peserta jangan berhenti di event ini. Ini hanya awal saja, lihat bagaimana film animasi Jumbo bisa menarik lebih dari 10 juta penonton,” katanya.

“Kalian harus bisa melampaui karya Jumbo. Bukan saja di tingkat nasional tapi juga tingkat internasional,” sambungnya.

Di tempat yang sama, Stafsus Wapres Achmad Aditya mengatakan, Wapres RI Gibran Rakabuming Raka sangat mendukung kegiatan ini. Bahkan, dirinya ingin sekali melihat kemampuan kampus-kampus dalam mengelola film animasi.

“Pak Wapres ingin sekali melihat kampus-kampus mana yang memiliki laboratorium animasi. Insyaallah akan kita jadwalkan melihat laboratorium milik UBL,” kata Aditya.

Ia menuturkan, ke depan industri digital dan AI akan berkembang pesat. Bahkan negara seperti Laos dan Kuba kini berlomba-lomba mengembangkan industri digital.

“Ke depan ini (digital dan AI) akan jadi game changer. Jadi lomba video animasi nasional 2025 ini luar biasa, dan bisa menjadi awal untuk membangun ekosistem,” ujarnya.

Ia mencontohkan pesatnya perkembangan teknologi di negara China, banyak sekali teknologi yang belum pernah ditemukan di Indonesia. Seperti mobil tanpa sopir, yang sudah menjadi kendaraan umum masyarakat China.

Lalu juga ada 40 rumah sakit yang tidak lagi menggunakan tenaga medis atau dokter. Sehingga pasien bisa melakukan konsultasi dan mendapatkan layanan kesehatan dengan bantuan alat-alat teknologi digital dan AI.

Lebih jauh ia menuturkan, event lomba video animasi 2025 ini bukan sekadar kompetisi semata, akan tetapi menjadi wadah untuk melihat talenta-talenta Indonesia di bidang film animasi.

“Terima kasih INDOPOSCO dan Universitas Budi Luhur yang sudah mau membangun talenta-talenta muda animator Indonesia,” ucapnya.

Sementara itu, Agustini Rahayu mengatakan, potensi film animasi di Indonesia sangat besar, apalagi pascafilm Jumbo yang menarik lebih dari 10 juta penonton di Indonesia.

“Sukses film animasi Jumbo menjadikan animator Indonesia semangat. Dan ini jadi titik terang industri animasi dan video di Tanah Air,” ujarnya.

Ia menyebut, perkembangan film animasi di Indonesia saat ini sangat luar biasa. Pada dekade terakhir pertumbuhannya mencapai 26 persen pertahun.

“Dengan keberhasilan film animasi Jumbo, kita harus membangun animator-animator yang lebih berkualitas lagi,” katanya.

Sebab, dikatakan dia, animator Indonesia bukan lagi amatir. Banyak animator Indonesia terlibat dalam film-film animasi dunia, salah satunya dalam film animasi Avengers.

“Dalam film animasi Jumbo ada 463 animator dilibatkan. Sebagus Jumbo saja perlu waktu panjang. Jadi harus bersabar, ke depan pembuatan film animasi bisa dibantu dengan AI,” ujarnya.

“Jadi AI ancaman animasi atau tidak? Sebetulnya tidak, tapi kehadiran AI justru membantu dengan nilai kreatif yang lebih tinggi. Kita tidak bisa menutup mata dengan teknologi,” imbuhnya.

Ia mengaku bangga dan mendukung program lomba video animasi nasional 2025. Apalagi tema lomba tersebut sesuai untuk mempersiapkan film animasi ke depan.

“Kami siap mendukung terwujudnya ekosistem ekonomi kreatif. Sehingga film animasi kita banyak dan mendunia serta animator kita juga berdaya saing global,” ujarnya.

Diketahui, lomba video animasi nasional 2025 terselenggara berkat dukungan dari Universitas Budi Luhur, BNI BTN, Telkom, Yayasan Samudera Indonesia Timur, United Tractors, Harita Nickel, The Jungle, Rivera, Kokola.

Lalu, Pertamina Hulu Energi, Antam, PDC (Patra Drilling Contractor), Mukti Plantation, PT Elnusa Petrofin, GDPS, FIFGROUP, Goodday, Pertamina hulu Indonesia (phi), Pertamina Geothermal Energy (PGE), Pertamina ep, Bank jakarta, Pertamina Hulu Energi offshore North West Java (PHE ONWJ), Pertamina New & Renewable Energy (PNRE), INPEX Corporate dan Pertamina Patra Niaga. (nas)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button