Dokudrama Radio Cerita Semangat Penyiar Hoso Kyoku Proklamasi Kemerdekaan 80 Tahun Silam

INDOPOSCO.ID – Menjelang hari ulang tahun (HUT) ke-80 kemerdekaan Republik Indonesia, Radio Republik Indonesia (RRI) Bandung membangun “Theatre of Mind” melalui sandiwara radio dengan menyajikan cerita bersejarah tentang peran penting dalam sejarah pembacaan naskah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia.
Setelah teks proklamasi diterima dari Jakarta pada 17 Agustus 1945, RRI Bandung turut menyebarluaskan berita kemerdekaan RI ke seluruh penjuru Indonesia dan dunia. Dalam drama radio 10 episode ini, tokoh-tokoh RRI yang dulu bekerja di Radio Hoso Kanri Kyoko Jepang (Sekarang RRI Bandung) berupaya membacakan Proklamasi dan menyebarluaskan, bukan saja di Indonesia tetapi juga luar negeri.
Mereka harus mengungsi hingga ke gunung dan kandang sapi, membawa pemancar dan peralatan tehnik lainnya untuk menghindari tentara sekutu. Sejarah ini dikemas dalam Dokumentasi Drama (Dokudrama) radio.
“Produksi ini istimewa karena kehadiran suara asli penyiar eks Radio Hoso Kyoku, Sakti Alamsyah,” ujar Kepala RRI Bandung, Soleman Yusuf dalam keterangan, Kamis (14/8/2025).
Suara bersejarah ini, menurutnya, merupakan rekaman siaran asli pada 17 Agustus 1945 pukul 19.00 WIB, yang saat itu dipancarkan luaskan oleh 2 (dua) pemancar eks Radio Hoso Kyoku, Radio Malabar dan 4 pemancar milik Jawatan Pos/Telephone. “Siaran ini pada waktu itu dapat didengar di Amerika Serikat, Jepang, dan belahan dunia lainnya,” katanya.
Duta Besar Indonesia untuk Kazakhstan dan Tajikistan, Dr. M. Fadjroel Rachman mengaku bangga dan haru. Matanya berkaca-kaca saat mendengarkan suara Sakti Alamsyah membacakan ulang teks asli proklamasi di RRI Bandung (Hoso Kyoku).
“Bung Karno membacakannya pada 17 Agustus 1945, di Pegangsaan Timur. Para angkasawan RRI Bandung mempertaruhkan nyawa menyiarkan teks proklamasi pada 80 tahun lalu,” katanya.
“Dokudrama ini sangat layak disimak para pelajar, mahasiswa, kaum muda-mudi di Jawa Barat dan seluruh Indonesia yang menjadi penerus semangat proklamasi 17 Agustus 1945,” imbuhnya.
Sementara itu, Walikota Bandung, M. Farhan mengatakan, mendengarkan drama radio tersebut membuat pendengar diajak kembali ke masa itu dalam imajinasi melalui suara, intonasi, dan efek suara. “Kota Bandung memiliki sejarah panjang dan kaya terkait radio,” ujarnya.
“Beberapa peristiwa penting terkait radio terjadi di Bandung, termasuk siaran pembacaan teks proklamasi kemerdekaan yang disiarkan dari Radio Hoso Kyoku, yang kemudian menjadi RRI,” sambungnya.
Hal yang sama diungkapkan Komandan Sekolah Staf dan Komando TNI, Marsekal Madya TNI Arif Widianto. Ia mengatakan, mendengar kembali suara asli Kang Sakti Alamsyah melalui drama radio RRI Bandung mengingatkan bahwa kemerdekaan hari ini lahir dari keberanian, pengorbanan, dan semangat juang luar biasa.
CEO Sembilan Matahari Adi Panuntun menuturkan, 80 tahun lalu dari kaki Gunung Puntang stasiun Radio Malabar memancarluaskan siaran dan suara pemuda menggemakan teks proklamasi ke seluruh nusantara dan dunia dibacakan Kang Sakti Alamsyah. Dokudrama radio karya RRI Bandung ini menghidupkan kembali keberanian itu, perpaduan aktivisme, nasionalisme, dan kecerdikan menguasai teknologi siaran,” katanya.
Drama radio ini mendapat dukungan dari Putra Sakti Alamsyah, Perdana Alamsyah. Dia mengucapkan terima kasih dengan produksi drama radio yang mengenang sejarah ini. “Rasa syukur dan terima kasih, serta turut mendoakan semoga ikhtiar teman-teman RRI Bandung lancar dan sukses,” ungkapnya.
Diketahui, Drama radio berjudul “Menjemput Suara Merdeka” diproduksi dengan total 10 episode dan disiarkan melalui Programa 1 RRI Bandung FM 97.6 Mhz, sejak 5 Agustus hingga 14 Agustus 2025. Drama Radio ini, diisi oleh Tim dari Gelanggang Seni Sastra, Teater, dan Film (GSSTF) Universitas Padjajaran Bandung dan Peri Sandi Huizche seorang sastrawan nasional sekaligus dosen di salah satu perguruan tinggi di Jawa Tengah.
Dan Dokudrama pada episode ke-7 akan diputarkan kesaksian salah seorang saksi sejarah Imron Rosadi, yang pada 17 Agustus 1945 mendengarkan siaran Proklamasi dari Baghdad Irak. Drama Radio ini juga akan dipentaskan pada acara “KITA INDONESIA” pada 23 Agustus 2025 di Auditorium Lokantara Budaya RRI Bandung. (nas)