Nasional

Dubes Muhsin Bangga Produk UKM Indonesia Unjuk Gigi di Toronto Market Week

INDOPOSCO.ID-Nuansa “Indonesia Mini” sangat terasa dengan menyeruaknya aroma khas kayu tropis dan menonjolnya estetika anyaman rotan nusantara yang menyapa para pengunjung Toronto Market Week 2025. Ajang pameran dagang bertaraf internasional tersebut kembali menjadi panggung penting bagi Indonesia untuk menunjukkan keunggulan produk kreatifnya di Kanada.

Berlangsung pada 10–12 Agustus 2025 di The International Centre, Mississauga, Ontario, pameran ini dikenal sebagai salah satu ajang Business-to-Business (B2B) terbesar dengan perkembangan tercepat di Kanada untuk sektor gift, home, dan fashion. Setiap tahunnya, ratusan exhibitor dan ribuan buyer profesional dari seluruh Amerika Utara memadati ruang pameran untuk mencari tren terbaru dan pemasok tepercaya.

Partisipasi Indonesia pada Toronto Market Week 2025 tidak lahir begitu saja, melainkan hasil sinergi erat antara KBRI Ottawa, KJRI Toronto, Bank Indonesia New York, dan Cantiq Living, Nama terakhir merupakan sebuah usaha rintisan diaspora Indonesia yang telah lama memasarkan produk dekorasi rumah ke pasar Kanada.

Sinergi tersebut menampilkan karya dari 20 UKM/perusahaan Indonesia yang berasal dari berbagai daerah, termasuk Bali Handi, CV Tashinda Putra Prima, CV Maharani, Mawar Ketak, Sabilla Artshop, CV Erina, Kiya Kayu, PT Karyanusa Raya, dan PT Unagi Handicraft. Produk yang dibawa meliputi kerajinan rotan, anyaman bambu, ukiran kayu, tekstil rumah, furnitur, dan aksesoris dekoratif yang memadukan desain kontemporer dengan sentuhan etnik Indonesia. Stan Indonesia tampil mentereng dengan desain yang menggabungkan estetika tropis dan modern living.

Duta Besar RI untuk Kanada, Muhsin Syihab, yang secara resmi membuka stan Indonesia, menegaskan bahwa pameran ini adalah momentum strategis dan membanggakan. “Di tengah dinamika perdagangan global dan perang tarif yang mengguncang rantai pasok dunia, Indonesia bergerak cepat memanfaatkan peluang. Toronto Market Week adalah panggung untuk memperluas pasar produk kreatif kita di Amerika Utara melalui sinergi pemerintah, diaspora, perbankan, dan pelaku usaha,” ujar Dubes Muhsin.

Lebih lanjut, Dubes Muhsin menggarisbawahi bahwa dukungan kebijakan perdagangan internasional memegang peranan penting dalam merealisasikan potensi peluang menjadi manfaat nyata bagi pelaku usaha nasional. “Momentum penyelesaian perundingan Indonesia–Canada Comprehensive Economic Partnership Agreement (ICA-CEPA)—yang akan segera ditandatangani dan diratifikasi—diharapkan semakin memperkuat posisi produk kreatif Indonesia di pasar Kanada. Tidak hanya itu, ASEAN–Canada Free Trade Agreement (ACAFTA)—yang negosiasinya masih berlanjut—pada gilirannya juga diharapkan akan semakin meningkatkan kerja sama perdagangan dan investasi kedua negara.”, pungkas Dubes Muhsin.

Pemilik yang juga Pimpinan Cantiq Living, Utomo Kuntjoro menyampaikan apresiasinya atas dukungan Pemerintah Indonesia (Pemri). “Kami sangat berterima kasih atas dukungan KBRI Ottawa, KJRI Toronto, dan Bank Indonesia New York. Pameran ini memberi kesempatan besar bagi kami untuk mempertemukan produk UKM Indonesia dengan buyers potensial di Kanada, sekaligus memperkuat jejaring bisnis yang berkelanjutan,” imbuhnya.

Produk dekorasi rumah dan kerajinan Indonesia mencuri perhatian mengingat keunikan desainnya yang memadukan motif tradisional dengan sentuhan modern, penggunaan material alami, seperti rotan, bambu, dan kayu berkualitas, serta pengerjaan yang halus dan presisi. Kombinasi ini memberikan karakter khas yang membedakan produk Indonesia dari penawaran serupa di pasar internasional. “Produk-produk dari stan Indonesia memiliki keunikan yang sulit ditemukan di pasar lokal. Kualitas material dan detil pengerjaannya sangat mengesankan” ujar salah satu buyer asal Kanada yang hadir pada hari pembukaan.

Menurut data 2024, ekspor Indonesia untuk produk dekorasi rumah dan kerajinan (HS 44, 46, dan 94) ke Kanada mencapai USD 44,7 juta, naik 7,2% dibanding tahun sebelumnya. Angka ini menunjukkan tren positif permintaan pasar Kanada terhadap produk kreatif Indonesia.

Atase Perdagangan KBRI Ottawa, Mahdewi Silky, menyatakan, “Peningkatan ekspor Indonesia untuk produk dekorasi rumah dan kerajinan ke Kanada sebesar 7,2% menunjukkan besarnya peluang yang masih dapat dikembangkan di pasar ini. Pemri tidak hanya berupaya memperluas akses pasar, tetapi juga mendukung UKM dalam promosi, peningkatan kualitas, dan penguatan daya saing produk agar mampu memenuhi preferensi konsumen Kanada.”

Cantiq Living, mitra diaspora yang menjadi ujung tombak di pameran ini, adalah contoh nyata bagaimana komunitas Indonesia di luar negeri bisa menjadi motor penggerak diplomasi ekonomi. Usaha ini telah memasarkan berbagai produk dekorasi rumah Indonesia ke Kanada selama bertahun-tahun, membangun reputasi atas kualitas dan desain unik.

Selain Cantiq Living, terdapat tiga peserta lain yang turut menampilkan produk Indonesia pada Toronto Market Week 2025, yaitu Crusoe, Suzie Blue Canada, dan Tucan Holistic. Suzie Blue Canada, yang dimiliki oleh seorang pengusaha perempuan asal Inggris yang kini menetap di Kanada, mengimpor beragam produk dari Bali, seperti aksesori, pakaian, dan rajutan. Meski sempat mengalami penurunan penjualan selama pandemi COVID-19, permintaan kini kembali meningkat. Selain berdagang, Suzie Blue Canada juga menjalankan Bali Project, sebuah inisiatif sosial yang memberikan kontribusi nyata bagi komunitas setempat di Bali.

Crusoe, importir asal Kanada yang beroperasi di wilayah Quebec, memasarkan produk furnitur Indonesia dari Bali dan Yogyakarta. Perwakilan Crusoe menyampaikan bahwa minat pasar terhadap produk Indonesia terus meningkat, seiring dengan perkembangan kualitas dan kemampuan produk Indonesia dalam memenuhi standar Kanada.

Sementara itu, Tucan Holistic menawarkan produk organic coconut blossom syrup asal Indonesia. Produk sehat ini mendapat sambutan positif di pasar Kanada, sehingga mampu bersaing dengan produk sejenis dari negara lain.

Partisipasi dalam pameran internasional seperti Toronto Market Week tidak hanya soal promosi, tetapi juga tentang membangun jejaring bisnis, memahami tren global, dan menjajaki potensi kemitraan baru. KBRI Ottawa dan Cantiq Living akan memantau peluang transaksi yang tercipta, memfasilitasi komunikasi lanjutan antara pelaku UKM dan buyers, serta memastikan adanya tindak lanjut konkret.

Bagi UKM peserta, pengalaman ini menjadi ajang belajar langsung mengenai preferensi konsumen Kanada, standar kualitas yang diharapkan, serta tren desain yang diminati pasar Amerika Utara.

Keikutsertaan Indonesia di Toronto Market Week 2025 menjadi bukti bahwa diplomasi ekonomi memerlukan kerja sama lintas sektor—pemerintah, pelaku usaha, perbankan, dan diaspora. Dengan mengedepankan kualitas, inovasi desain, dan keunikan budaya, produk kreatif Indonesia diyakini akan semakin dikenal dan diminati di pasar global.

Sebagaimana disampaikan Dubes Muhsin Syihab, “Kami ingin memastikan bahwa kehadiran Indonesia di sini bukan sekadar hadir, tetapi hadir dengan dampak. Dari sini, kita membangun kemitraan jangka panjang, mendorong ekspor, dan memperkuat citra Indonesia sebagai sumber produk kreatif berkualitas tinggi.”

Toronto Market Week 2025 menjadi tonggak penting untuk menempatkan Indonesia sebagai pemain utama di industri dekorasi rumah dan kerajinan di Kanada. Sinergi ini menjadi langkah sistematis yang membawa dampak bagi diplomasi ekonomi dan penguatan branding Indonesia di mata dunia, serta membuka peluang kemitraan bisnis jangka panjang. (bro)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button