Menteri UMKM Tak Jawab Lugas Soal Pembuat Surat Kunjungan Istrinya ke Luar Negeri

INDOPOSCO.ID – Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Maman Abdurrahman tidak tegas menjawab perihal pembuat surat edaran berkop Kementerian UMKM, yang diduga meminta fasilitas pendampingan terhadap istrinya Agustina Hastarini ke luar negeri.
“Ya tentunya, saya pikir itu biarkan menjadi domain internal kita, ada apa, bagaimana, segala macam,” kata Maman Abdurrahman di Jakarta dikutip, Sabtu (5/7/2025).
Ia sudah mengetahui surat edaran tersebut, bahkan pihaknya mengklaim cukup mudah mencari sumber mengeluarkan dokumen itu. Namun, ia tidak menyebutkan sosok yang dimaksud.
“Tapi sepengetahuan kami, kita sudah cek, saya juga lihat, jadi kalau misalnya kita mau cari tahu, ya cari tahu lah siapa yang nyebarin itu, tinggal ditanya saja, kan gitu loh, apa, dari mana dokumennya,” ucap Maman.
Ia juga mengaku, tidak mengetahui soal kemunculan surat berkop Kementerian UMKM yang meminta fasilitas pengawalan terhadap istrinya saat kunjungan ke luar negeri.
“Terkait beredarnya dokumen, sampai hari ini pun saya tidak mengerti itu dokumen dari mana,” tutur Maman.
Ia mengklaim, tidak pernah memerintahkan anak buahnya di Kementerian UMKM menuliskan surat pendampingan Kedutaan Besar Indonesia di sejumlah negara Eropa kepada istrinya. “Tidak ada perintah dari saya, tidak pernah ada disposisi dari saya. Tidak pernah ada arahan apapun dari saya,” imbuh Maman.
Politikus Golkar itu telah mendatangi KPK di tengah ramainya pemberitaan istrinya yang dikenal Tina Astari diduga meminta fasilitas negara untuk perjalanan ke luar negeri. Ia klarifikasi dan membantah anggapan publik yang menyebutkan istrinya menggunakan fasilitas negara.
Surat edaran yang dimaksud bernomor B-466/SM.UMKM/PR.01/2025, tertanggal 30 Juni 2025. Dengan bertuliskan keterangan “Kunjungan Istri Menteri UMKM Republik Indonesia”.
Surat edaran itu menjelaskan, bahwa Tina akan melakukan kunjungan ke enam negara di Eropa dan satu negara Asia. Di antaranya Istanbul, Pomorie, Sofia, Amsterdam, Brussels, Paris, Lucerne, dan Milan.
Tujuan keberangkatannya tersebut merupakan bagian dari kegiatan misi budaya. Dalam surat tersebut tertulis, bahwa dia melakukan lawatan ke luar negeri selama 14 hari, mulai 30 Juni hingga 14 Juli 2025. (dan)