LSF: Kompetisi Video Animasi Nasional 2025 Jadi Ruang Talenta Muda Animator dan Sineas

INDOPOSCO.ID – Ketua Komisi III Bidang Sosialisasi, Lembaga Sensor Film (LSF) Kuat Prihatin mengatakan, perkembangan film di Tanah Air saat ini begitu pesat. Apalagi didukung dengan teknologi seperti AI (Artificial Intelligence).
“Pembuatan film sebelumnya butuh sumber daya manusia (SDM) yang banyak dan juga peralatan yang lengkap. Sekarang dengan teknologi atau AI membuat film sangat mudah,” ujar Kuat saat kick off kompetisi video animasi kolaborasi INDOPOSCO dan Universitas Budi Luhur (UBL) di Jakarta, Rabu (25/6/2025).
Ia mengatakan, di 2024 film Indonesia sudah menjadi tuan rumah di negeri sendiri. Dari 400 film layar lebar, 280 merupakan film Indonesia.
“Penonton film Indonesia di bioskop menyentuh 81 juta orang, jauh di atas penonton film impor yang hanya 50 juta orang,” bebernya.
Lebih jauh ia mengungkapkan, belakangan film animasi digandrungi oleh penonton Indonesia. Film Jumbo di 2025 menarik lebih dari 10 juta penonton.
“Ini sebuah rekor. Film animasi bisa menarik para penonton Indonesia,” katanya.
“Cerita-cerita legenda Indonesia sangat banyak. Dan itu bisa dikemas menjadi film animasi, ini jadi tantangan bagi peserta lomba video animasi ke depan,” sambungnya.
Ia menuturkan, kompetisi video animasi dengan mengusung tema”prepare for the future” menjadi ruang bagi talenta-talenta muda animator dan sineas. Mereka bisa berkreasi dan membuat karya film animasi.
“Ke depan film Indonesia harus bisa menjadi tamu terhormat di dunia global,” ujarnya.
Diketahui, PT Indonesia Digital Pos (IDP) berkolaborasi dengan Universitas Budi Luhur menggelar kompetisi video animasi nasional 2025 untuk siswa sekolah menengah atas dan mahasiswa. Pendaftaran dibuka hari ini dan rencananya puncak bakal digelar pada 19 Agustus mendatang.
Lomba Video Animasi yang digelar INDOPOSCO dan Universitas Budi Luhur ini didukung oleh PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk atau BTN, Telkom Indonesia, Harita Nickel, PT United Tractors Tbk, Yayasan Samudera Indonesia Timur, Kokola, dan The Jungle Bogor.(nas)