Nasional

Cetak Mahasiswa Siap Kerja, Program Magang Berdampak 2025 Diluncurkan

INDOPOSCO.ID – Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendiktisaintek), secara resmi meluncurkan Program Magang Berdampak 2025. Program Magang Berdampak meningkatkan angka partisipasi mahasiswa dalam dunia kerja dan mencetak agen perubahan yang mampu menjawab tantangan masa depan.

“Program magang berdampak dirancang bukan semata-mata untuk meningkatkan angka partisipasi magang, tapi juga untuk menyiapkan mahasiswa menjadi pelaku perubahan,” ujar Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek) Brian Yuliarto dalam keterangan, Selasa (17/6/2025).

“Melalui program magang berdampak ini kita tidak hanya mencetak lulusan, tetapi agen perubahan yang memiliki kepekaan sosial, keterampilan profesional, dan daya saing global,” sambung Brian.

Peluncuran ini menandai dimulainya tahapan implementasi program yang telah dipersiapkan sejak awal 2025. Program ini merupakan jawaban atas transformasi pendidikan yang menuntut mahasiswa tidak lagi hanya berkutat di ruang kuliah dan teori semata.

“Mahasiswa perlu diberikan ruang untuk terlibat langsung dalam dunia kerja, menyelesaikan masalah nyata, serta membangun jejaring profesional lintas sektor,” katanya.

“Program ini bukan sekadar magang biasa, melainkan bagian dari strategi besar Kampus Berdampak yang memadukan pembelajaran berbasis pengalaman, kontribusi sosial, dan koneksi antara kampus dengan dunia kerja,” imbuh Brian.

Mitra-mitra yang membuka lowongan berasal dari beragam sektor strategis seperti logistik, teknologi informasi, kecerdasan buatan, edutech, video streaming, robotik, smart city, ritel digital, perbankan, pelestarian budaya, hingga layanan pustaka.

“Ini menunjukkan ekosistem pembelajaran di pendidikan tinggi semakin terhubung dengan realitas dunia kerja dan semakin relevan terhadap kebutuhan zaman,” ungkapnya.

Di tempat yang sama, Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Wamendiktisaintek) Stella Christie menambahkan hasil evaluasi mencatat bahwa rata-rata gaji alumni magang mencapai Rp5,5 juta, atau 98,62 persen lebih tinggi dibandingkan data Survei Angkatan Kerja Nasional.

“Sebanyak 16,52 persen mahasiswa magang dan 6,25 persen peserta studi independen menerima tawaran kerja langsung dari mitra. Ini adalah prestasi yang membanggakan,” ujar Stella.

Tak hanya itu, program ini juga menjembatani kesenjangan antara pendidikan tinggi dan dunia industri. Sebanyak 33 persen peserta berasal dari keluarga kurang mampu, dan 12,44 persen berasal dari orang tua yang tidak lulus SD.

“Program ini menghadirkan keadilan sosial dalam akses pengalaman kerja. Kami ingin agar magang menjadi bagian dari sistem pembelajaran, bukan hanya aktivitas tambahan,” katanya.

Diketahui, program ini mulai membuka pendaftaran mahasiswa calon peserta magang pada 16 Juni sampai dengan 11 Juli 2025. Pelaksanaan magang akan dimulai sejak 4 Agustus sampai dengan 22 Desember 2025.

Mahasiswa yang mendaftar akan melalui proses seleksi dan pembekalan, didampingi dosen pembimbing lapangan, serta memperoleh bantuan biaya hidup.

Evaluasi program akan dilakukan secara berkala, mulai dari laporan kegiatan mahasiswa hingga pelaporan dari mitra dan perguruan tinggi. Pada akhir program, seluruh peserta akan mengikuti proses mobilisasi kepulangan dan penyusunan laporan akhir. (nas)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button