Siswa Penerima MBG Jangan Sampai Timbulkan Limbah Makanan

INDOPOSCO.ID – Badan Pangan Nasional (Bapanas) mengingatkan, masyarakat khususnya generasi muda menumbuhkan perilaku menghargai makanan dengan tidak menyia-nyiakan pangan. Sebab, sampah makanan merupakan tantangan serius di Indonesia.
Sampah makanan yang meningkat secara signifikan menyebabkan masalah seperti polusi, emisi gas rumah kaca, dan pemborosan sumber daya.
“Jadi mulai saat ini setop boros pangan harus dijadikan budaya dan itu dimulai semenjak dini, peran adik-adik sangat penting dalam mendorong dan menumbuhkan kesadaran perilaku stop boros pangan untuk mencegah sisa pangan,” kata Direktur Kewaspadaan Pangan Bapanas Nita Yulianis dalam keterangannya diterima Jumat (13/6/2025).
Para peserta didik yang menikmati program andalan pemerintah, makan bergizi gratis (MGB) tidak membuang makanan. Program tersebut telah berjalan sejak awal tahun 2025.
“Apalagi sebagai penerima makan bergizi gratis (MBG), tolong dihabiskan ya makanannya jangan sampai ada yang terbuang,” pesan Nita.
Sampah makanan saat ini menjadi tantangan yang nyata. Food and Agriculture Organization of the United Nations (FAO) mengemukakan bahwa secara global 1,3 miliar ton makanan terbuang setiap tahunnya. “Itu setara dengan 1/3 makanan yang diproduksi untuk konsumsi dunia,” beber Nita.
Indonesia menjadi salah satu negara dengan jumlah sampah makanan yang cukup tinggi, berdasarkan kajian Sisa dan Susut Pangan (SSP) Bappenas timbulan sampah makanan mencapai 23 hingga 48 juta ton per tahun.
Sampah makanan tidak hanya mengakibatkan kerugian pada sektor ekonomi, melainkan dapat berpengaruh terhadap lingkungan.
“Ternyata sisa makanan yang terbuang itu bisa menjadi boomerang tersendiri bagi lingkungan kita, karena akan menghasilkan gas metana yang menyebabkan efek rumah kaca. Sehingga berkontribusi terjadinya perubahan iklim yang menyebabkan bumi akan semakin panas,” imbuh Nita. (dan)