Nasional

Sindir Menteri Agus, Pengamat: Siapa Sebenarnya yang Gagal Dibina, Napi atau Sistem?

INDOPOSCO.ID – Pengamat kebijakan publik, Agus Pambagio, mengkritik keras sikap pasif Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, Agus Andrianto, dalam menyikapi krisis kepercayaan di tubuh Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjenpas).

Menurutnya, hingga kini belum ada langkah konkret dan menyeluruh dari pemerintah yang menyentuh akar persoalan di balik kegaduhan institusi pemasyarakatan.

“Langkah reaktif seperti mutasi dan pembentukan tim kecil itu tidak akan menyelesaikan persoalan. Kita butuh evaluasi menyeluruh, terutama terhadap jajaran pimpinan Ditjenpas yang diduga turut membiarkan kultur pembiaran dan konflik internal,” ujar Agus Pambagio kepada INDOPOSCO.ID, Jumat (9/5/2025).

Ia menyoroti betapa lemahnya kontrol internal serta tumpulnya fungsi pengawasan di lembaga yang seharusnya menjadi garda depan dalam pembinaan narapidana.

Alih-alih menjadi tempat koreksi dan rehabilitasi, lapas kini justru kerap muncul sebagai episentrum konflik, kekerasan, bahkan praktik-praktik penyimpangan.

“Jika lembaga pemasyarakatan justru menjadi zona konflik dan kekuasaan informal, maka patut dipertanyakan: siapa sebenarnya yang gagal dibina? Narapidana atau sistem yang membinanya?,” kata Agus menyindir.

Belakangan ini, berbagai insiden mencoreng institusi pemasyarakatan. Mulai dari peredaran narkoba yang dikendalikan dari balik jeruji, praktik pungutan liar.

“Hingga konflik horizontal antar pegawai yang bocor ke publik,” ucapnya.

Agus Pambagio menegaskan, pemerintah tak bisa lagi bersandar pada pendekatan tambal sulam. Reformasi sistemik dibutuhkan, termasuk evaluasi total terhadap struktur manajemen Ditjenpas dan pelibatan lembaga independen dalam proses audit.

“Jika negara terus abai, kita sedang menyaksikan kehancuran diam-diam dari fungsi keadilan itu sendiri. Dan pada akhirnya, rakyatlah yang akan kehilangan kepercayaan,” tutupnya. (fer)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button