Cak Imin Wanti-wanti Pendatang Baru Pascamudik Lebih Inovatif, Jangan Jadi Beban

INDOPOSCO.ID – Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat Muhaimin Iskandar mengingatkan para pendatang yang kerap bermunculan, setelah periode libur Lebaran Idulfitri 2025 harus mempunyai keterampilan di bidangnya masing-masing. Sebab, mencoba peruntungan tanpa dibekali kemampuan akan sia-sia.
“Tentu kita berharap siapapun yang diajak ikut bergabung ke Jakarta benar-benar menyiapkan diri jangan indah Jakarta, tapi tidak bisa lebih inovatif,” kata Cak Imin sapaan karibnya di Jakarta, Senin (31/3/2025).
Ia menginginkan, setiap individu yang hendak pergi mengadu nasib di kota harus mampu menjadi bagian dari penggerak ekonomi. Jakarta dengan beragam pesona menjadi daya tarik tersendiri bagi para pendatang.
“Jangan sampai indah Jakarta menjadi beban Jakarta, tetapi menjadi solusi ekonomi kita semua,” ucap Cak Imin.
Urbanisasi di Jakarta memang terjadi begitu cepat, karena kota itu telah menjadi miniatur keragaman Indonesia. Segala suku agama dan ras ada berada dalam lingkungan yang sama. Bahkan pebisnis, tokoh-tokoh bangsa hingga kepala negara ada di Jakarta.
Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) DKI Jakarta Budi Awaludin memperkirakan jumlah pendatang yang masuk ke Jakarta setelah periode libur Lebaran mencapai 15 ribu. Meski angka itu dianggapnya terjadi penurunan dibanding tahun sebelumnya.
“Jumlah pendatang ke Jakarta dalam kurun waktu terakhir mengalami penurunan tahun 2023: 25.9318, sedangkan tahun 2024: 16.207 untuk tahun 2025 diprediksi sekitar 10.000 sampai dengan 15.000 jiwa,” ungkap Budi terpisah kepada wartawan, Minggu (23/3/2025).
Ia mengimbau, warga Jakarta yang melakukan mudik tidak mengajak kerabat untuk menjadi pendatang jika tidak memiliki persiapan. Mulai kesiapan tempat tinggal hingga kemampuan bekerja.
“Kami juga mengimbau agar warga Jakarta yang mudik tidak membawa kerabat ke Jakarta tanpa persiapan seperti jaminan tempat tinggal, jaminan pekerjaan, serta kesiapan skill yang dimiliki,” imbuh Budi. (dan)