Nasional

Laznas Salam Setara Kolaborasi dengan Kitabisa Gelar A Path to Barakah

INDOPOSCO.ID – Laznas Salam Setara dan Kitabisa berkolaborasi menggelar acara inspiratif bertajuk ‘A Path to Barakah: Keluarga Sakinah, Usaha & Karir Bernilai Ibadah’ pada Sabtu (15/3/2025).

Kegiatan ini mengajak peserta untuk merefleksikan bagaimana keseimbangan antara pekerjaan, keluarga dan kontribusi sosial dapat membawa keberkahan dalam hidup.

Hadir pembicara kawakan, antara lain penulis, pembicara publik dan life coach René Suhardono, founder Sekolah Murid Merdeka dan psikolog Najeela Shihab, komika Abdur Arsyad, Chief Executive Officer (CEO) NSEI ParagonCorp Salman Subakat, CEO Kitabisa Vikra Ijas dan CEO Laznas Salam Setara Ahmad Mujahid.

Lewat A Path to Barakah, peserta diajak untuk melihat bahwa rezeki yang penuh berkah tidak hanya diukur dari jumlahnya, tapi juga dari ketenangan, manfaat dan dampak positif yang dihasilkan.

Peserta juga bisa mendapatkan wawasan tentang bagaimana menjaga keseimbangan dalam keluarga di tengah tekanan hidup modern. Di sini juga mengupas bagaimana membangun usaha dan karir yang tidak hanya menguntungkan secara materi, tapi juga membawa keberkahan bagi pemilik, karyawan dan masyarakat.

Direktur Eksekutif Laznas Salam Setara, Ahmad Mujahid menyampaikan, zakat dan wakaf bisa melindungi, mempersaudarakan, dan memberi akses yang setara untuk keluarga Muslim di Indonesia. Jadi, zakat bukan hanya kewajiban, tapi juga instrumen ekonomi kebaikan yang dapat menciptakan kesejahteraan sosial secara berkelanjutan.

“Semangat tersebut kami rangkum dalam Jaga+, sebuah program bantuan sosial tunai dari Kitabisa dan Laznas Salam Setara untuk melindungi warga di tengah ketidakstabilan ekonomi,” ujar Mujahid.

Hingga kini program Jaga+ telah berhasil membantu lebih dari 100 keluarga, dengan 62,5 persen di antaranya mengalami peningkatan pendapatan dan 80 persen sudah siap lepas dari program (menjadi Muzakki).

“Kami percaya, zakat itu bisa menjadi perekat persaudaraan yang setara. Sehingga, harapannya tidak ada satupun keluarga dan saudara Muslim di Indonesia yang tertinggal,” tuturnya.

Sementara itu, CEO Kitabisa, Vikra Ijas turut memperkenalkan SalingJaga, sebuah inisiatif gotong-royong berbentuk asuransi jiwa syariah yang berbasis solidaritas yang membantu melindungi masyarakat sebelum musibah, dalam hal ini kematian, datang dan juga bisa menjadi warisan kebaikan untuk sesama.

Kematian adalah hal yang pasti. Apabila dilihat dari sisi perencanaan keuangan, kematian itu tidak murah. Ada biaya-biaya kedukaan yang tidak terduga, seperti biaya administrasi, legal, kesehatan mental dan sebagainya. Mayoritas keluarga pakai dana pribadi untuk membayar biaya kedukaan tersebut.

“Proses berduka tidak berakhir setelah 4-7 hari, bisa lebih dari enam bulan atau bahkan tidak sepenuhnya pergi dari diri kita. Sehingga, penting memiliki support system dalam merespon situasi duka. Lewat SalingJaga kami ingin menguatkan support system keluarga di kala suka dan duka,” kata Vikra.

Ikut asuransi jiwa itu sebagai bentuk self-love, dengan niat untuk giving forward, memperluas support system dan sebagai ikhtiar persiapan kematian.

“Rasanya kita mungkin tidak pernah bisa siap untuk membicarakan soal persiapan kematian. Namun, bicara soal persiapkan kematian bisa sebagai langkah awal kita untuk mewariskan kebaikan,” tuturnya.

Sekadar diketahui, A Path to Barakah adalah ruang refleksi bagi mereka yang ingin menemukan keseimbangan antara tanggung jawab dunia dan nilai-nilai spiritual.

Harapannya, acara ini dapat membuka wawasan lebih banyak orang tentang makna keberkahan yang sesungguhnya, bukan hanya dalam hal materi, tapi juga dalam ketenangan jiwa, hubungan yang harmonis, serta manfaat yang terus mengalir kepada sesama. (ibs)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button