Nasional

Dorong Inovasi dan Kreativitas Pembelajaran, Akademisi: Siswa Butuh Literasi Digital

INDOPOSCO.ID – Dosen Universitas Paramadina Jakarta, Septa Dinata mengatakan, hak dan tanggung jawab digital yakni akses komputer dan perangkat elektronik lainnya. Akses dan gunakan konten digital, membuat dan membagikan media digital, menjaga privasi pribadi di komunitas digital.

”Tanggung jawabnya, gunakan bahasa yang tepat saat berinteraksi dengan orang lain,” kata Septa Dinata dalam webinar, Senin (23/9/2024).

Selain itu, pengguna juga harus hormati pendapat dan ide orang lain. Patuhi semua undang-undang kekayaan intelektual media dan hak cipta.

“Tidak membagikan karya orang lain tanpa izin, ikuti aturan dan perilaku di setiap situs atau komunitas digital di internet, dan melaporkan cyberbullying, ancaman, dan penggunaan sumber daya digital yang tidak pantas,” ujarnya.

Pada kesempatan yang sama Kepala Seksi Pendidikan Madrasah Kementerian Agama Kabupaten Kolaka Firdaus mengungkapkan, literasi digital sangat penting bagi madrasah. Hal itu mengingat kemajuan teknologi informasi digital tersebut dapat memengaruhi cara siswa belajar, berinteraksi, dan berkembang.

“Penerapan teknologi digital di madrasah menghadapi sejumlah tantangan, seperti akses yang terbatas dan penyalahgunaan teknologi,” katanya.

Ia menegaskan, manfaat literasi digital bagi siswa, yakni akses ke sumber belajar yang lebih luas dan bervariasi. Kemudian, meningkatkan keterampilan berpikir kritis dan analitis dengan belajar menyaring informasi online.

Literasi digital juga, menurutnya, bisa mendorong inovasi dan kreativitas dalam pembelajaran. “Komponen utama dalam literasi digital, keterampilan teknis, keterampilan kritis terhadap informasi, etika digital (netiket), keamanan digital, serta kolaborasi dan komunikasi digital,” jelasnya.

Ia menyebut strategi implementasi literasi digital di madrasah di antaranya, pelatihan untuk guru dan siswa, pembuatan kebijakan teknologi di madrasah, penyediaan sumber daya teknologi, dan mengontrol akses teknologi sesuai kebutuhan siswa.

”Meski begitu, terdapat tantangan dalam penerapan teknologi, yaitu faktor pendidikan orang tua, serta pengawasan dan bimbingan dalam penggunaan teknologi,” ucapnya. (nas)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button