BPIP Sebut Pancasila Jiwa Pemersatu Bangsa Menuju Indonesia Emas 2045

INDOPOSCO.ID – Pada tanggal 1 Juni 2024 nanti Hari Lahir Pancasila kembali diperingati. Pada tahun ini peringatan Hari Lahir Pancasila memiliki tema “Pancasila Jiwa Pemersatu Bangsa Menuju Indonesia Emas 2045”.
“Tema ini mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk memperkuat rasa persatuan dan kesatuan dalam rangka menyongsong Indonesia Emas,” ungkap Staf Khusus Ketua Dewan Pengarah BPIP Antonius Benny Susetyo dalam keterangan, Senin (28/5/2024).
Ia mengatakan, Indonesia Emas hanya bisa tercapai melalui sinergi antara pemerintah, pasar, dan masyarakat. Sinergi ini sangat penting dalam mengembangkan sumber daya manusia dan sumber daya alam demi kesejahteraan rakyat.
Ketika Bung Karno mencetuskan ide tentang Pancasila sebagai dasar negara Indonesia, ia menegaskan bahwa nilai-nilai Pancasila digali dari adat istiadat dan nilai-nilai asli masyarakat Indonesia. Pancasila lahir dari kehidupan rakyat Indonesia, yang dalam proses penggalian dan perenungan, Bung Karno menemukan bahwa Pancasila merupakan sarana pemersatu bangsa.
“Pancasila menjadi jiwa bagi bangsa kita, dan sudah saatnya Pancasila dijadikan acuan dalam cara berpikir, bertindak, bernalar, dan berelasi setiap pengambil kebijakan serta warga negara,” katanya.
Menurut dia, Pancasila harus diaktualisasikan dalam karya nyata melalui proses ideologisasi, yaitu bagaimana Pancasila bisa diaplikasikan dalam pikiran dan tindakan untuk mewujudkan kesejahteraan. Bung Karno menyadari bahwa bangsa ini terdiri dari beribu-ribu suku, etnis, budaya, dan agama.
“Pancasila harus menjadi alat pemersatu kehidupan bangsa ini. Dalam Pancasila, kita disatukan, meskipun memiliki keragaman. Perbedaan yang ada tidak menjadi pertentangan, melainkan memperkuat persatuan,” terangnya.
Ia mengatakan, cita cita bangsa hanya bisa diapresiasi dan diaktualisasikan ketika Pancasila menjadi pedoman tindakan nyata untuk kesejahteraan rakyat. “Kita bersyukur karena Bung Karno mampu mengkristalisasi nilai-nilai kehidupan berbangsa dan bernegara menjadi Pancasila,” ucapnya.
“Pancasila kemudian menjadi habituasi bangsa, yaitu gugus insting yang mempengaruhi cara berpikir, bertindak, bernalar, dan berelasi. Pancasila menjadi kekuatan kita serta ideologi yang menyatukan kita semua,” imbuhnya.
Lebih jauh ia mengungkapkan, memperingati 1 Juni berarti merayakan kembali Pancasila sebagai falsafah bangsa yang mampu menggerakkan spirit bagi dinamika dan perubahan bangsa menuju kesejahteraan rakyat. Saatnya momentum 1 Juni dikembalikan Pancasila menjadi dimensi etis bagi kehidupan bangsa. Nilai-nilai Pancasila harus diaktualisasikan melalui tindakan nyata dan karya yang konkret.
Pembumian Pancasila, lanjut dia, harus menjadi gerakan bagi masyarakat, sehingga Pancasila mampu mewarnai kehidupan kita dalam kegiatan sehari-hari. Tema “Pancasila Jiwa Pemersatu Bangsa Menuju Indonesia Emas 2024” menegaskan bahwa sinergi antara pemerintah, pasar, dan masyarakat sangat diperlukan untuk mencapai Indonesia Emas.
“Sinergi ini tidak hanya bertujuan untuk mengembangkan sumber daya manusia dan sumber daya alam, tetapi juga untuk memastikan kesejahteraan rakyat. Pancasila memberikan landasan etis dan moral bagi sinergi ini, memastikan bahwa setiap langkah yang diambil berpijak pada nilai-nilai kebangsaan yang luhur,” katanya.
Generasi muda, masih ujar dia, memegang peranan penting dalam mengaktualisasikan nilai-nilai Pancasila. Mereka adalah penerus bangsa yang akan membawa Indonesia menuju masa depan yang lebih cerah. Oleh karena itu, pendidikan Pancasila harus terus ditanamkan sejak dini, baik melalui pendidikan formal maupun informal.
“Generasi muda harus diajak untuk memahami, menghayati, dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Melalui berbagai kegiatan, seperti diskusi, seminar, dan aksi nyata, generasi muda dapat berperan aktif dalam mengembangkan dan menyebarkan nilai-nilai Pancasila,” ujarnya.
“Mereka harus menjadi agen perubahan yang membawa semangat persatuan dan kesatuan, keadilan sosial, dan kemanusiaan dalam setiap langkah mereka,” imbuhnya. (nas)