Nasional

Tangani Gangguan Jiwa Ringan Sejak Dini, Akademisi: Penderita Tetap Produktif

INDOPOSCO.ID – Guru Besar Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia (FKM UI) Prof Hasbullah Thabrany menerangkan, solusi intervensi psikologis sederhana bisa mencegah orang jatuh miskin.

Sebab, dengan intervensi tersebut, seseorang dengan gangguan kesehatan jiwa ringan hingga sedang masih tetap produktif.

“Kan rujukan ke rumah sakit itu mahal. Apalagi dengan kesehatan jiwa, bisa 6 bulan perawatan,” ujar Prof Hasbullah Thabrany kepada INDOPOS.CO.ID, Sabtu (18/5/2024).

Ia menambahkan, model intervensi psikologis sederhana di awal sesuai dengan konsep kesehatan masyarakat. Apalagi didukung dengan resource atau sumber yang ada di sekitar masyarakat.

“Jadi tidak lagi menggunakan psikiater, biaya lebih murah dan ke depan bisa berkontribusi pada policy terkait kebijakan kesehatan jiwa,” katanya.

Menurut dia, model intervensi psikologis sederhana di awal, akan berdampak signifikan pada beban kesehatan. Sebab, masalah gangguan jiwa menempati urutan kedua beban kesehatan di Indonesia.

“Jadi intervensi di awal ini menekan biaya perawatan dan mencegah kemiskinan. Sebab, perawatan 6 bulan di rumah sakit itu biayanya sangat mahal,” terangnya.

Hal yang sama diungkapkan Guru Besar Keperawatan Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia (FIK UI) Prof Budi Anna Keliat. Ia mengatakan, solusi intervensi psikologis sederhana pada masalah kesehatan jiwa tidak mengharuskan penderita di rujuk ke rumah sakit.

“Jadi beban anggaran kita itu kalau mereka dirujuk ke rumah sakit. Penderita masalah kesehatan jiwa juga jadi tidak produktif,” terangnya.

Diketahui, prevalensi gangguan mental terutama masalah kecemasan dan depresi terus meningkat sejak 2018 lalu. Selain itu prevalensi bunuh diri di Indonesia di 2019 lalu mencapai 2,55 persen per 100.000 penduduk. (nas)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button