Nasional

Kapal Selam Jadi Ukuran Kekuatan Negara Maritim

INDOPOSCO.ID – Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Dr. Muhammad Ali mengatakan, kebutuhan kapal selam di Indonesia itu sedikitnya 12 unit. Selain untuk menjaga kedaulatan, kapal selam menjadi kekuatan dan identitas negara.

Hal itu disampaikan KSAL saat seminar Kapal Selam “Future Submarine” di Hotel Borobudur Jakarta, Selasa (14/5/2024).

Saat ini Indonesia memiliki empat unit meliputi KRI Cakra-401, KRI Nagapasa-403, KRI Ardadedali-404, dan KRI Alugoro-405. Seminar Kapal Selam “Future Submarine” yang diselenggarakan di Hotel Borobudur, Jakarta tersebut berlangsung selama dua hari mulai dari tanggal 14 hingga 15 Mei 2024.

“Idealnya Indonesia butuh 12 unit kapal selam. Ini juga Indonesia pernah memiliki sejumlah itu, kalau saat ini yang operasi hanya 4, target ke depan kita sedang melobi untuk produksi 2 unit,” terang KSAL, M Ali.

KSAL juga menyampaikan lewat seminar yang dihadiri oleh para pakar baik dalam dan luar negeri akan memberikan masukan positif. Untuk modernisiasi ini didorong oleh perkembangan berbagai negara maju di dunia yang saat ini sedang mengembangkan teknologi kapal selam berbasis Air Independent Porplution (AIP) dan Lithium lon Battery (LIB) di mana teknologi tersebut dapat membantu memperpanjang durasi kapal selam saat beroperasi di dalam laut tanpa harus muncul ke permukaan selama 14 hingga 78 hari lamanya.

“Kita membahas mengenai kemajuan teknologi yang saat ini memungkinkan Indonesia memilih kapal selam non-nuklir dengan sistem propulsi yang mampu bertahan lama di bawah air, bersama dengan torpedo dan sistem rudal yang memiliki akurasi tinggi dan kekuatan serangan. Proses menuju kemajuan perlu ada kritik dan masukan,” katanya.

Seminar skala internasional diadakan oleh Paguyuban Hiu Kencana tersebut mencakup teknologi kapal selam di masa depan yang cocok dengan faktor geo politik Indonesia guna mendukung tugas dan fungsi TNI AL untuk menjaga laut nusantara.

Dari 9 pembicara yang terdiri dari tokoh militer, akademisi, kementerian, hingga CEO perusahaan yang banyak memproduksi alutsista di Indonesia, hadir Indroyono Soesilo, Menko Maritim pertama.

“Semua negara berlomba-lomba untuk meningkatkan kualitas kapal selamnya. Kita sebagai negara yang luas wilayah lautnya 2/3 dari seluruh wilayah Indonesia harus lebih mempersiapkan diri agar tidak tertinggal. Karena bicara kapal selam masa depan itu sebagai jati diri bangsa,” kata Indroyono.

Sementara salah satu CEO perusahaan pembuat kapal selam dari Naval Group, Thierry Bouyer asal Prancis mengatakan pihaknya bekerja sama dengan PT PAL dalam pembuatan kapal selam. Kalau saat ini pihaknya mengerjakan 70 persen dan PT PAL kerjakan 30 persen maka ke depan akan sebaliknya.

“Inti dari kerja sama ini kita dalam proses transfer knowledge. Karena kami meyakini Indonesia sebagai negara besar pasti bisa,” ucapnya. (ney)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button