Libatkan 3 Lembaga Internasional, Kemnaker Ajak Kembangkan SDM Ketenagakerjaan

INDOPOSCO.ID – Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) mengajak tiga lembaga internasional dalam pengembangan SDM ketenagakerjaan di Indonesia. Tiga lembaga tersebut Japan International Cooperation Agency (JICA), The Korea International Cooperation Agency (KOICA), dan International Labor Organization (ILO).
“Kami sangat berharap dengan kegiatan ini kami dapat memperkuat hubungan antar Pemerintah Pusat, Pemerintah daerah, dengan organisasi internasional seperti JICA, KOICA, dan ILO,” ujar Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah di Jakarta, Senin (13/5/2024).
“Kami ingin bersama-sama bersinergi memperkuat kemampuan ketenagakerjaan dan memperbaiki sistem ketenagakerjaan di Indonesia,” imbuhnya.
Ia mengatakan, dalam kegiatan tersebut dibahas mengenai peluang kerja sama antara organisasi internasional. Melalui program pengembangan kompetensi yang mereka miliki dengan kebutuhan pemerintah pusat maupun pemerintah daerah.
“Setiap daerah memiliki permasalahan ketenagakerjaan yang berbeda-beda, sehingga kebutuhan SDM aparatur ketenagakerjaan akan berbeda-beda pula baik secara komposisi, kuantitas, maupun kualitas,” tuturnya.
“Pertemuan hari ini menjadi momentum penting mewujudkan sinergitas dan kolaborasi pemerintah pusat, pemerintah, daerah serta organisasi Internasional dengan Kemnaker sebagai leading sector pembangunan ketenagakerjaan di Indonesia,” imbuhnya.
Pada kesempatan yang sama, Sekjen Kemnaker Anwar Sanusi mengatakan, kegiatan penyelenggaraan kerja sama pelatihan SDM Ketenagakerjaan bertujuan untuk mendorong instansi pemerintah pusat dan daerah untuk meningkatkan komunikasi dan memperkuat sinergi pengembangan kerja sama.
“Kegiatan ini menjadi wadah berdiskusi terkait pengembangan pelatihan sesuai dengan kebutuhan instansi pemerintah,” katanya.
Menurut dia, setiap organisasi memiliki tugas dan fungsinya masing-masing, dan kebutuhan Ketenagakerjaan yang berbeda-beda. “Perbedaan ini harus disikapi dengan bijaksana dan disinergikan, agar pelatihan yang diberikan tepat sasaran baik itu secara kualitas maupun kuantitas,” ujarnya. (nas)