Nasional

Masyarakat Perikanan Nusantara Kembali Menunjukkan Eksistensinya

INDOPOSCO.ID – Masyarakat Perikanan Nusantara (MPN) kembali menunjukkan eksistensinya. Pendiri dan para sesepuh MPN berkumpul kembali untuk membahas hal-hal penting yang berkaitan dengan perikanan Indonesia.

Mustafa Abubakar salah satu pendiri MPN berseloroh, lahir nya organisasi itu pada 30 Mei 1996 bukan hanya sebagai mitra Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), melainkan sebagai prinsipal yang turut mencetuskan lahirnya departemen kelautan dan perikanan yang dikenal saat ini sebagai (KKP).

“MPN bukan mitra KKP, tapi principal. MPN turut merancang dan merumuskan lahir nya KKP. Kalau saat ini organisasi ini menjadi seperti tidak memiliki peran apa apa, itu karena publik tidak tahu sejarah lahirnya,” ujar Menteri Badan Usaha Milik Negara Republik Indonesia tahun 2009–2011, Mustafa Abubakar.

Lebih lanjut pria yang sudah berusia 74 tahun tersebut menambahkan semangat MPN harus digelorakan kembali. Karena ada tujuan mulia dari lahirnya MPN 28 tahun silam.

Dia menyemangati para pengurus MPN yang sempat mati suri karena tidak melaksanakan peran sebagaimana mestinya, dan hampir 8 tahun terakhir tidak memberikan sumbangsi pemikiran untuk memajukan perikanan Indonesia.

“Harus ada perjuangan, harus kembali pada marwah tujuan MPN itu apa. Peran penting termasuk mengusung pemimpin di KKP agar perikanan bisa dibawa pada kemajuan,”pungkasnya menyemangati para pengura MPN yang dalam waktu dekat akan melakukan Musyawarah Nasional.

Senada dengan Mustafa Abubakar, prof Rokhmin Dahuri selaku Ketua Dewan Pakar MPN mengatakan, tidak hanya organisasi ini yang mati suri pada era hampir sepuluh tahun terakhir. Berbagai organisasi perikanan memang tidak pernah dilibatkan secara serius dalam pemerintahan dan tak sedikit pengurus organisasi yang bahkan dicap sebagai mafia.

Tidak harmonisnya hubungan antara pimpinan di eksekutif membuat organisasi yang lahirnya sebagai mitra pun akhirnya enggan dilibatkan dalam perumusan kebijakan pada sektor kelautan dan perikanan.

“Hasilnya bukan lagi jalan ditempat, melainkan mengalami kemunduran. Tidak saja dalam besaran anggaran APBN di KKP, tapi juga kehidupan nelayan yang makin menderita akibat kejibakan yang tidak berpihak, kebijakan yang buat pengusaha dan nelayan kecil sama-sama susah,” timpal prof Rokhmin Dahuri dalam Halal Bi Halal MPN di bilangan Cibubur, Kamis (2/5/2024).

Mantan nelayan asal Cirebon itu pun berharap MPN harus memiliki peran penting untuk memajukan perikanan Indonesia kedepan. Dia menegaskan, apabila perikanan Indonesia dikelolah dengan benar, maka 280 juta penduduk Indonesia bisa menikmati hasil kelautan dan perikanan untuk kesejahteraan.

“Cerita sukses dari nelayan Karangsong Indramayu H.Pisa kapal 200GT

Mampu memberikan penghasilan Rp 9jt per bulan, selama lebih kurang 15 tahun berjalan. Itu hanya sebagian kecil, kalau dikelaloh secara benar perikanan Indonesia maju, nelayan dan rakyat Indonesia sejahtera,” tutupnya. (ney)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button