Guru Mesti Cakap Gunakan Teknologi Informasi dan Komunikasi

INDOPOS.CO.ID – Pengguna internet Indonesia kini menembus 221,5 juta jiwa. Meski begitu, tingginya angka pengguna internet membuka potensi buruk, seperti penipuan hingga pencurian. Untuk itu pengguna digital butuh pemahaman terkait keamanan digital.
”Pengguna digital perlu memahami kompetensi keamanan digital. Yakni, mengamankan perangkat digital, identitas digital, mewaspadai penipuan, paham rekam jejak digital, hingga paham keamanan digital bagi anak,” ujar Kepala Bidang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pesisir Selatan – Sumatera Barat, Iralmafitri dalam webinar secara daring, Kamis (29/2/2024)
Iral mengingatkan, pengguna digital untuk berhati-hati terhadap malware (malicious software). Seperangkat lunak yang dirancang untuk mengontrol perangkat secara diam-diam, bisa mencuri informasi pribadi milik kita atau uang dari pemilik perangkat.
”Jenis malware yang umum dijumpai, antara lain virus, worm, trojan horse, ransomware, spyware atau adware. Selain itu ada kejahatan phising (pengelabuan), maupun scham atau penipuan melalui telepon, email, dan aplikasi perpesanan,” bebernya.
Agar aman, ia berpesan untuk selalu menggunakan password pada setiap aplikasi yang digunakan. Kemudian jaga data pribadi, waspadai tautan tak dikenal, tidak merespons panggilan telepon dari orang tak dikenal, kenali secara saksama dengan siapa kita berkomunikasi, dan berhati-hati belanja online.
”Lalu, hanya meng-install aplikasi dari tempat resmi (misal: AppStore atau Google Play), gunakan anti-virus, khususnya di perangkat komputer, pastikan orang-orang di sekitar kita juga memiliki pemahaman yang sama terkait keamanan digital,” katanya
Pada kesempatan yang sama, CEO Bizbuzz Indonesia Junaedi Akbar bicara mengenai dasar-dasar pembuatan video pembelajaran bagi siswa SD. Ia menyebut, konsep pembuatan video harus dirancang sedemikian rupa dan disesuaikan dengan karakteristik usia anak Gen Alpha kelahiran 2011-2025.
”Karakter Generasi Alpha memiliki potensi membawa perubahan bagi kehidupan sosial dan memajukan masyarakat, pemikiran dan opini yang kuat, tidak suka dibatasi aturan, senang berinovasi, dan tidak takut mencari sesuatu yang baru,” jelasnya. (nas)