Survei Litbang Kompas: Secara Popularitas dan Elektabilitas Gibran Lampaui Mahfud MD dan Muhaimin

INDOPOSCO.ID – Survei terbaru Litbang Kompas menunjukan popularitas dan elektabilitas calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka unggul dari cawapres nomor urut 1, Muhaimin Iskandar dan 3, Mahfud MD.
Dalam pers rilisnya, Litbang Kompas menjelaskan, tingkat pengenalan masyarakat terhadap Gibran mencapai 85,1 persen lebih tinggi daripada Mahfud MD yang 72,2 persen dan Muhaimin yang 55,3 persen.
“Sejajar dengan tingkat pengenalan, elektabilitas Gibran sebagai cawapres juga jauh di atas dua calon lain. Elektabilitas Gibran mencapai 37,3 persen, Mahfud MD 21,6 persen, dan Muhaimin 12,7 persen,” tulis keterangan Litbang Kompas, Senin, (11/12/2023).
Selain itu, hadirnya Gibran turut memberikan warna tersendiri. Setelah putusan Mahkamah Konstitusi membuka peluang kepadanya untuk maju sebagai cawapres dan setelah digandeng oleh Prabowo untuk mendampinginya, popularitas Gibran dengan cepat melesat.
” Pada Agustus 2023, nama Gibran nyaris tidak masuk ke dalam nominasi publik untuk menjadi calon wakil presiden, hanya 0,1 persen yang menyebutkan namanya,” tambah keterangan Litbang Kompas.
Sedangkan untuk elektabilitas pasangan calon (Paslon), Prabowo-Gibran juga unggul jauh dari Paslon nomor urut 1 (Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar) dan juga Paslon nomor urut 3 (Ganjar Pranowo – Mahfud MD).
“Paslon nomor urut 2 dengan perolehan 39,3 persen suara, mengungguli Paslon 1 yang memperoleh 16,7 persen dan Paslon 3 dengan 15,3 persen suara,” beber Litbang Kompas.
Paslon Prabowo-Gibran unggul di hampir semua kategori sosio-demografis responden. Elektabilitasnya pun menonjol di semua kategori usia, khususnya pada kalangan generasi (17-25 tahun) yang mencapai 54,5 persen.
Survei Kompas dilakukan pada 29 November-4 Desember 2023. Wawancara berlangsung secara tatap muka terhadap 1.364 responden yang dipilih secara acak menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat di 38 provinsi Indonesia. Margin of error +/- 2,65 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen. (dil)