Nasional

Pentingnya Paslon Perhatikan Kesejahteraan Semua Guru, Begini Penjelasan Pengamat

INDOPOSCO.ID – Pada hari pertama putaran kampanye Pilpres 2024, Selasa (28/11/2023) kemarin, Calon Wakil Presiden Mahfud MD menyambangi warga di Sabang, Aceh. Dia berjanji untuk meningkatkan kesejahteraan guru mengaji dan tenaga pendidik keagamaan lain, agar bisa setara dengan guru lain.

“Kami sudah mencantumkan program unggulan untuk Aceh, yaitu Program Unggulan Guru Ngaji. Program itu akan menghitung secara cermat, menyediakan secara sungguh-sungguh dana untuk para Ustadz” kata Mahfud.

Dengan meningkatnya kesejahteraan bagi guru ngaji, Mahfud berharap program ini akan berkotribusi pada pembangunan moral dan karakter anak-anak Indonesia, dari Sabang sampai Merauke.

Menanggapi hal itu, Pengamat Politik dari Universitas Airlangga (Unair) Prof Kacung Marijan mendorong Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden memahami akar masalah di dunia pendidikan sebelum menggelontorkan program-program. Termasuk komitmen untuk meningkatkan kesejahteraan guru mengaji dan guru agama lain.

“Ya, saya sih nantinya positif. Hanya, semua calon harus memahaminya secara komprehensif, tidak parsial.” ujar Prof Kacung.

Dia mengatakan, isu pendidikan sangatlah kompleks, sehingga perlu komitmen serius untuk membenahi sistem pendidikan di Indonesia. “Tantangan pendidikan kita itu kompleks, mulai kualitas pendidikannya, sarana prasarana yang terbatas, sampai kualitas pendidik nya juga terbatas,” bebernya .

Maka dari itu, jika para paslon berani bicara kesejahteraan para guru, dia berharap bukan hanya guru agama saja. ”Apa pun jenis gurunya, agama atau bukan,” ucap Prof Kacung.

Ia juga mengungkapkan, para Paslon perlu melihat keadaan di lapangan, seperti apa ‘Pahlawan Tanda Jasa’ bekerja, mengabdikan diri pada bangsa. Mendengar cerita dan harapan para guru, sehingga nantinya melahirkan kebijakan yang berkelanjutan.

Dalam hal kontestasi dan elektoral, isu kesejahteraan guru menjadi hal yang seksi. “ Karena yang terkait itu libatkan jutaan orang, sektor pendidikan dikaitkan kepentingan elektoral,” kata Prof Kacung.

Namun dia mendorong para calon pemimpin bukan sekedar melempar janji, namun akan menepatinya saat mereka berkuasa. “Siapapun pemenangnya, ya memang harus berusaha merealisasikannya.” tegas Prof Kacung. (nas)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button