Olahraga

Tagar Kluivert Out Menggema di Media Sosial, Pengamat: Kekecewaan Suporter Lumrah

INDOPOSCO.ID – Tagar “KluivertOut” di media masih menjadi trending topik, setelah Timnas Indonesia gagal lolos ke Piala Dunia 2026. Netizen sempat lontarkan puluhan ribu cuitan, kini ada 10 ribu unggahan membahas pelatih skuad Garuda Patrick Kluivert pada, Senin (13/10/2025).

Pengamat sepak bola Ronny Pangemanan menilai, reaksi masyarakat Indonesia terutama pecinta sepak bola terhadap kinerja pelatih Timnas Indonesia Patrick Kluivert suatu hal lumrah lantaran Indonesia tersingkir di putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026.

“Tagar Patrick Kluivert out wajar saja, sah-sah saja kekecewaan itu dilampiaskan, karena mungkin masyarakat ini terlalu ekspektasi tinggi melihat tim ini bakal lolos (Piala Dunia 2026),” kata Ronny Pangemanan dalam kanal YouTube Bung Ropan, Jakarta, Senin (13/10/2025).

Salah satu penyebab Indonesia gagal lolos Piala Dunia 2026 ialah eksperimen taktik Patrick Kluivert ketika laga melawan Arab Saudi pada, Kamis (9/10/2025). Memarkirkan Rizky Ridho, Justin Hubner, Nathan Tjoe A On. Dia memilih menurunkan Marc Klok dan Beckham Putra sebagai starter.

Hasil itu membuat skuad Garuda kalah 2-3 dari The Green Falcons. Tren negatif berlanjut ketika Indonesia menghadapi Irak. Meski sudah menerapkan strategi dengan baik, namun skor 1-0 untuk kemenangan Singa Mesopotamian.

“Sehingga ada kegeraman ketika kita kalah, ingin cepat-cepat mengusir Patrick Kluivert keluar dari timnas kita,” ucap bung Ropan disapanya.

Di sisi lain, ia mengingatkan semua pihak harus tetap mendukung para penggawa skuad Garuda. Sebab, mereka telah berjuang mulai putaran pertama tahun 2023 hingga putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.

“Kita boleh kecewa di semua aspek tentang pelatih, tapi jangan kecewa dengan timnas kita. Kita tetap harus mencintai dan menyayangi timnas ini. Jay Idzes dan kawan-kawan, mereka sudah melakukan segalanya,” tutur bung Ropan.

“Mereka sudah berjuang habis-habisan di lapangan tapi memang takdir yang mengatakan, kita tidak bisa lolos. Semua tanggung jawab itu harus di pelatih kepala, bukan menyalahkan pemain,” tambahnya. (dan)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button