Tak Ada Ulama Bila Tak Ada Santri, MUI: Mereka itu Pejuang Kemerdekaan

INDOPOSCO.ID – Lembaga Pentashih Buku dan Konten Keislaman (LPBKI), Majelis Ulama Indonesia (MUI) terus meningkat literasi Islam. Ketua LPBKI MUI Prof Endang Sutari mengatakan, pengembangan LPBKI menyasar ormas Islam, perguruan tinggi dan Pondok Pesantren (Ponpes).
“Pesantren itu lembaga Islam yang diwarisi para nabi yang diwariskan kepada mekanisme taklim atau tarbiyah,” kata Prof Endang Sutari di Jakarta, Senin (30/10/2023).
Ia menuturkan, Ponpes di Indonesia telah mendapatkan legitimasi sebagai institusi atau lembaga yang mempunyai jati diri. Yang berfungsi menjadi lembaga perjuangan yang bermanfaat dari waktu ke waktu.
Di tempat yang sama, Wasekjen MUI Kyai Arif Fahrudin mengatakan, untuk menjadi seorang ulama dibutuhkan tahapan-tahapan. Karena, tidak akan ada seorang ulama tanpa santri.
“Adanya santri itu penting, karena diibaratkan tidak akan ada ulama kalau tidak ada santri,” katanya .
Ia menyebut, pada awal kemajuan peradaban Islam banyak ulama yang produktif. Banyak karya mereka membanjiri ruang masyarakat hingga saat ini.
“Makin ke sini banyak ulama kita bergeser, ada ahlul kutub ada juga yang ahli khitobi atau ahli dakwah. Bahkan ada yang jadi macan panggung seperti alm. ustadz Zainuddin MZ, ustadz Abdul Somad, Gus Miftah dan lainnya,” bebernya.
Sementara itu, Pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Darussalam KH Juanda Subang mengatakan, Hari Santri pantas untuk diperingati. “Santri jadi salah satu pejuang kemerdekaan negara ini,” ujarnya.
Ia menuturkan, pihaknya menerapkan konsep tradisional yang dilakukan Rasulullah SAW. Yakni, istiqomah, proposional dan disiplin. “Inilah yang menjadi acuan untuk para santri kami,” katanya. (nas)