Menag Sebut Isra Miraj Sebagai Tonggak Lahirnya Shalat Lima Waktu

INDOPOSCO.ID – Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas menyatakan Isra Miraj merupakan sebuah tonggak dari lahirnya ibadah shalat lima waktu yang menjadi inti kepatuhan dari dua kesholehan yakni kesholehan individual dan sosial.
“Saya mengajak seluruh bangsa Indonesia untuk memetik hikmah dari peristiwa Isra dan Miraj Nabi Muhammad SAW dengan menjaga komitmen keimanan dan kepatuhan kepada Tuhan Yang Maha Esa, serta menjaga komitmen kerukunan umat beragama, sehingga tercipta Indonesia yang harmonis menuju bangsa yang hebat,” kata Gus Yaqut, sapaan Menag Yaqut Cholil Qoumasdi Jakarta, Sabtu (18/2/2023), seperti dikutip dari Antara.
Gus Yaqut menuturkan agama hadir untuk membebaskan manusia dari segala belenggu keburukan, kejahatan, dan kerusakan moral. Agama dan kemanusiaan bukan untuk dihadap-hadapkan, apalagi dibeda-bedakan.
Baca Juga : Pelunasan BPIH dan Konfirmasi Keberangkatan Haji Tembus 97,26 Persen
Agama, lanjutnya, datang untuk memanusiakan manusia dengan cara memelihara agamanya, jiwanya, akalnya, kehormatannya, dan hartanya. Seperti ibadah shalat yang diawali dengan kekuatan tauhid “Allahu Akbar”, menjadi wujud komitmen ketauhidan dan komitmen kepatuhan secara totalitas kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala (SWT).
Kemudian shalat juga ditutup dengan kalimat salam “assalamualaikum wa rahmatullah” ke kanan dan ke kiri, menjadi wujud komitmen kedamaian, komitmen persaudaraan, komitmen kerukunan, dan komitmen merekatkan ikatan kemanusiaan.
Menurutnya, shalat merupakan wujud dari keimanan yang memberikan pengaruh positif terhadap interaksi dengan seluruh makhluk dalam menebarkan harmoni kehidupan. Sementara kesholehan sosial menjadi barometer kualitas ibadah shalat.