• Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Koran
indoposco.id
  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Disway
  • Koran
  • Indeks
No Result
Lihat Semua
  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Disway
  • Koran
  • Indeks
No Result
Lihat Semua
indoposco.id
No Result
Lihat Semua
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
  • Koran
Home Nasional

Survei KRPA : Pelecehan Seksual Semakin Tinggi Selama Pandemi

Sumber Ginting Editor Sumber Ginting
Senin, 31 Januari 2022 - 14:54
in Nasional
Pelecehan Seksual

Ilustrasi Foto: halodoc.com

Share on FacebookShare on Twitter

INDOPOS.CO.ID – Koalisi Ruang Publik Aman (KRPA), yang terdiri dari Hollaback Jakarta, Yayasan Lentera Sintas Indonesia, Perkumpulan Lintas Feminis Jakarta (Jakarta Feminist), dan Dear Catcallers Indonesia, mengadakan survei pelecehan seksual di ruang publik selama pandemi Covid-19 di Indonesia.

Survei ini dilaksanakan secara nasional pada akhir tahun 2021 selama 16 Hari Anti Kekerasan Terhadap Perempuan (HAKTP). Survei ini didukung oleh Rutgers World Population Foundation (WPF) Indonesia.

BacaJuga:

BNN dan Rusia Kerja Sama Tingkatkan Kapasitas Penegakan Hukum

Cucun Ahmad Sebut MBG Tak Butuh Ahli Gizi, BGN Bilang Begini

Korps Marinir Genap 80 Tahun, Panglima TNI Didaulat Jadi Warga Kehormatan

Mewakili KRPA, Anindya Vivi menjelaskan dari analisis data survei yang diikuti oleh lebih dari 4 ribu orang yang tersebar di 34 provinsi di Indonesia, KRPA menemukan bahwa pelecehan seksual yang dialami masyarakat semasa pandemi semakin tinggi dan membahayakan.

“Menurut hasil survei, 4 dari 5 responden perempuan mengalami pelecehan seksual selama pandemi. Selain itu, selama pandemi 3 dari 10 laki-laki mengalami pelecehan seksual, sementara sebanyak 83% responden gender lainnya (non-binary, transpuan, transpria, dan identitas gender lainnya) mengalami pelecehan seksual pada saat pandemi,” ujar Anindya, Senin (31/1/2022).

Baca Juga : Kasus Pelecehan Mahasiswi Unsri, Berkas Dua Tersangka Dosen Dilimpahkan ke Kejati

Selain itu, kata Anindya, survei KRPA juga menemukan bahwa pelecehan seksual masih banyak terjadi di ruang publik fisik (offline) dan bahkan meluas hingga ke ruang-ruang digital (daring/online).

“Responden yang mengalami pelecehan seksual mengungkapkan bahwa mereka paling sering mengalami pelecehan seksual di 5 lokasi tertinggi yaitu ruang publik seperti jalanan umum atau taman (70% responden), kawasan pemukiman (26% responden), transportasi umum, termasuk sarana dan prasarananya (23% responden), toko, mall, dan pusat perbelanjaan (14% responden) dan tempat kerja (12% responden),” katanya.

Kemudian, lanjut Anindya, di ranah digital/online, pelecehan seksual paling tinggi terjadi di lima ruang daring yaitu media sosial (42% responden), aplikasi chat (33% responden), aplikasi kencan daring (9% responden), ruang permainan virtual (4% responden), dan ruang diskusi virtual (2% responden).

Lebih jauh Anindya Vivi menyatakan, selama pandemi Covid-19, lokasi terjadinya pelecehan seksual semakin meluas, bahkan terjadi di ruang terkait kesehatan dan Covid-19.

Fasilitas kesehatan, kata Anindya, yakni lokasi pemeriksaan tes Covid-19, dan tempat karantina pasien Covid-19 juga dilaporkan menjadi tempat terjadinya pelecehan seksual oleh 134 responden. Bahkan 44 responden melaporkan bahwa pelaku pelecehan adalah tenaga kesehatan.

Anindya menjelaskan, KRPA juga mengeluarkan data terkait identitas pelaku pelecehan. Menurut hasil survei, identitas pelaku pelecehan seksual antara lain adalah orang tak dikenal, teman, rekan kerja, penyedia jasa transportasi, tetangga, dan anggota keluarga.

“Data ini kembali memecah mitos yang banyak orang yakini bahwa pelecehan seksual hanya dilakukan oleh orang tak dikenal, padahal sebenarnya banyak juga dilakukan oleh orang yang korban kenal, bahkan anggota keluarga sendiri,” kata Siti Aminah Tardi, selaku Komisioner Komnas Perempuan menanggapi hasil survei.

Salah satu temuan penting dari survei ini juga membuktikan bahwa kebanyakan orang yang mengalami pelecehan seksual tidak menikmati pengalamannya dan menolak anggapan masyarakat bahwa pelecehan merupakan pujian.

“Orang yang mengalami pelecehan banyak mengaku kalau mereka merasa tidak nyaman, kesal, dan marah. Beberapa responden juga mengaku kalau mereka merasa depresi hingga terpikir untuk bunuh diri,” tambah Anindya Vivi.

Selain itu, hasil survei kali ini juga menunjukkan bahwa perempuan dan gender minoritas lainnya memiliki kecenderungan mengalami pelecehan seksual di ruang publik enam kali lebih besar daripada laki-laki selama pandemi Covid-19.

“Pelecehan seksual pada saat pandemi adalah isu besar yang harus kita respons dengan serius. Pelecehan seksual mempersulit masyarakat hidup di tengah krisis oleh pandemi Covid-19. Ancaman keselamatan menjadi berlapis di masa pandemi ini, dua dari tiap tiga responden survei yang mengalami pelecehan menyatakan hal tersebut memperparah situasi dan perasaan mereka di saat pandemi,” ujar Anindya.

“KRPA ingin mengajak semua orang untuk gerak bersama melawan pelecehan dengan menggunakan data ini sebagai alat advokasi dalam membentuk ruang publik yang aman di lingkungan masing-masing,” ujar Rastra Yasland dari KRPA. (dam)

Tags: HAKTPKRPApandemipelecehan
Berita Sebelumnya

Menkeu Tetapkan 155 Nama Lolos Seleksi Tahap Administrasi DK OJK

Berita Berikutnya

Edy Mulyadi : Saya Dibidik Bukan Karena Ucapan, Melainkan Sikap Kritisnya 

Berita Terkait.

1000059216
Nasional

BNN dan Rusia Kerja Sama Tingkatkan Kapasitas Penegakan Hukum

Selasa, 18 November 2025 - 00:25
1000410060
Nasional

Cucun Ahmad Sebut MBG Tak Butuh Ahli Gizi, BGN Bilang Begini

Senin, 17 November 2025 - 23:23
1001265842
Nasional

Korps Marinir Genap 80 Tahun, Panglima TNI Didaulat Jadi Warga Kehormatan

Senin, 17 November 2025 - 22:58
1000409967
Nasional

Ice Institute: Lulusan Pembelajaran Skema Ini Penuhi Kebutuhan Dunia Industri

Senin, 17 November 2025 - 22:33
1000409963
Nasional

Prabowo Tegaskan Komitmen Pendidikan Cerdas Lewat Peluncuran Digitalisasi Nasional

Senin, 17 November 2025 - 22:22
1000409801
Nasional

MSD–Kemenkes RI Angkat Alarm Bahaya Hoaks Kanker Leher Rahim di Tengah Maraknya Konten AI

Senin, 17 November 2025 - 22:12
Berita Berikutnya
Edy mulyadi

Edy Mulyadi : Saya Dibidik Bukan Karena Ucapan, Melainkan Sikap Kritisnya 

BERITA POPULER

  • Survei: 76,2 Persen Masyarakat Percaya terhadap Polri

    Survei: 76,2 Persen Masyarakat Percaya terhadap Polri

    4042 shares
    Share 1617 Tweet 1011
  • Antusiasme Melonjak, JAECOO Serahkan Unit Perdana SUV Listrik J5 EV ke Konsumen di Seluruh Indonesia

    2777 shares
    Share 1111 Tweet 694
  • Terpuruk di Liga, Persis Solo Diam-Diam Siapkan Sesuatu yang Mengejutkan

    834 shares
    Share 334 Tweet 209
  • BPN Kabupaten Lebak Berhasil Lampaui Target Penyelesaian PTSL 2025

    745 shares
    Share 298 Tweet 186
  • Main Game Lebih Praktis dan Mudah: Begini Cara Manfaatkan Gemini AI di Galaxy Z Fold7

    735 shares
    Share 294 Tweet 184
  • Redaksi
  • Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Standar Perlindungan Wartawan
  • Sertifikat Dewan Pers

© - & DESIGN BY INDOPOSCO.ID.

No Result
Lihat Semua
  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Disway
  • Koran
  • Indeks

© - & DESIGN BY INDOPOSCO.ID.