Nasional

Ketika Tim AKBM Tiba, Raut Wajah Ibu Korban Semeru Itu Langsung Tersenyum

INDOPOSCO.ID – Raut wajah seorang ibu mendadak tersenyum saat menerima bantuan dari tim relawan yang menghampirinya. Sang suami mengalami luka bakar akibat terkena awan panas Gunung Semeru, Jawa Timur (Jatim). Dia tampak begitu senang, ada pihak yang memberikan perhatian dan bantuan di tengah bencana erupsi Semeru. Pun sejumlah warga dan pengungsi lainnya yang juga berterima kasih atas bantuan yang diterima dari tim.

Tim relawan tersebut dikomandoi AKBM (Anak Korps Baret Merah) didampingi Himpala (Himpunan Mahasiswa Pecinta Alam Universitas Esa Unggul) dan Bekasi Land Rover (Belers) Bekasi, Jawa Barat (Jabar). Dari AKBM diwakili Susilo, Kuncung, dan Yudha; Himpala, yakni Hikal dan Ardiandias; dan dari Belers, Dedi Muhe.

Hampir dua pekan lebih berlalu Gunung Semeru yang memiliki ketinggian sekitar 3.767 mdpl mengalami erupsi pada Sabtu (4/12/2021) sekitar jam 15.00 WIB. Namun duka dan trauma masih menghantui masyarakat setempat. Kehadiran Tim Relawan AKBM, Himpala, dan Belers Bekasi setidaknya dapat mengurangi beban penderitaan masyarakat.

Baca Juga : Ekspedisi AKBM, Gunung Lalana, dan Pisau Komando

Sebelum beranjak ke wilayah terdampak erupsi Semeru, tim relawan menggalang dana dari mulai 8 sampai 13 Desember 2021. Kemudian pada Minggu (12/12/2021), tim bergegas dari Jakarta menuju Desa Sumber Mujur Kecamatan Candipuro Kabupaten Lumajang, Jatim.

Desa itu merupakan salah satu wilayah terdampak erupsi Semeru. ”Setelah istirahat, tim lalu memuat logistik ke mobil untuk pergerakan pada esok harinya,” ujar Susilo, koordinator Tim Relawan dari AKBM.

Selanjutnya, Senin (13/12/2021), tim sampai wilayah Malang dan melakukan persiapan untuk menuju kawasan Sumber Mujur. Pada pukul 14.00 WIB, tim meluncur ke lokasi dengan mengendarai mobil Land Rover warna hijau melewati jalur Tumpang-Ranupani. Pada pukul 21.00 WIB, tim tiba di wilayah Sumber Mujur.

Baca Juga : Masa Tanggap Darurat Bencana Gunung Semeru Diperpanjang

Tim memutuskan memberikan bantuan berupa dana cash atau tunai untuk kategori pengungsi di antaranya yatim piatu, janda, duda, dan keluarga yang ditinggalkan anggota keluarganya akibat erupsi Semeru.

”Pertimbangan tim memberikan uang cash, karena bantuan logistik sudah banyak dan pengungsi membutuhan dana tunai untuk membeli gas dan kebutuhan lainnya,” jelas Silo, sapaan Susilo.

Pada Selasa (14/12/2021) pagi atau sekitar pukul 09.00 WIB, Tim Relawan AKBM, Himpala, dan Belers Bekasi bergerak lagi untuk menyalurkan bantuan. Distribusi bantuan baru selesai menjelang dinihari atau sekitar pukul 23.00 WIB.

Sasaran safari bantuan selanjutnya ditujukan ke Dusun Kamar Kajang, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang pada Rabu (15/12/2021). Sebelum menuju ke lokasi tersebut, tim mengajukan izin terlebih dahulu mengingat dusun itu merupakan wilayah terdampak susulan akibat awan panas guguran Gunung Semeru.

”Alhamdulillah, setelah izin diperoleh, tim langsung menuju ke kawasan Kamar Kajang dan memberikan bantuan langsung kepada warga yang menjadi korban erupsi Semeru,” ujar Silo yang juga Plt Ketua AKBM Korwil Jabotabek (Koordinator Wilayah Jakarta, Bogor, Tangerang, Bekasi).

Tim AKBM, Himpala, dan Belers juga membantu mendorong logistik untuk para pekerja yag sedang membangun pondasi jembatan sementara di lokasi Jembatan Gladak Perak yang putus akibat erupsi Semeru. Foto : AKBM
Tim AKBM, Himpala, dan Belers juga membantu mendorong logistik untuk para pekerja yag sedang membangun pondasi jembatan sementara di lokasi Jembatan Gladak Perak yang putus akibat erupsi Semeru. Foto : AKBM

Di tengah hujan rintik, mobil Land Rover yang ditumpangi tim relawan menembus jalur yang sudah tertimbun material Semeru. Selain menyalurkan bantuan, tim juga ikut membantu mendorong logistik bersama Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melalui Bapak Tian ke Jembatan Gladak Perak. Logistik tersebut diperuntukkan kepada para pekerja yang sedang membuat pondasi untuk jembatan gantung atau jembatan sementara. Jembatan Gladak Perak putus akibat tersapu lahar Semeru.

Silo mengatakan, saat bertemu dan memberikan bantuan kepada warga atau pengungsi Semeru, mereka masih mengharapkan ada donatur lainnya yang bisa memberikan bantuan antara lain kompor dan gas, alat-alat mandi, alat-alat tulis, seragam sekolah, pembalut wanita, selimut, makanan bayi, susu bayi, dan sebagainya.

Sebelumnya, Ketua Umum AKBM Heru Djanbi mengatakan, organisasinya hadir membantu masyarakat yang membutuhkan. Ini yang sudah disepakati bersama saat pendirian AKBM di Bandung, bahwa salah satunya bergerak di bidang sosial. ”AKBM tidak berpolitik!” tegas putra Komandan pertama Kopassus Letkol (Purn) Inf Idjon Djanbi.

Perlu diketahui, AKBM merupakan organisasi masyarakat (ormas) yang dibentuk pada 2017 di Bandung, Jabar. Anggotanya berasal dari putra-putri yang orang tuanya sudah purnawirawan atau masih aktif dinas di pasukan elite TNI AD, Komando Pasukan Khusus (Kopassus).

AKBM juga tersebar di sejumlah wilayah di antaranya Korwil Jabotabek, Depok, Bandung Raya, DI Yogjakarta, Banten Raya, Jawa Tengah, dan sebagainya.

Selama ini AKBM aktif dalam kegiatan sosial lainnya. Selain menyalurkan bantuan bagi korban erupsi Semeru, AKBM juga pernah mengirimkan tim relawan ke lokasi gempa Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) pada 2018, membantu korban banjir, bakti sosial, penghijauan, bersih-bersih Sungai Ciliwung, dan sebagainya. (aro)

Back to top button