40 Persen Perpustakaan Ada di Jawa, Dan 23 Ribunya Ada di Desa

INDOPOSCO.ID – Perpustakaan Nasional (Perpusnas) menjadi motor gerakan budaya baca dan literasi. Deputi Bidang Pengembangan Sumber Daya Perpustakaan Perpustakaan Nasional (Perpusnas) Deni Kurniadi mengatakan, sejumlah pencapaian Perpusnas turut dalam memajukan anak-anak muda, generasi baru Indonesia agar semakin hebat.
“Di masa pandemi literasi sangat ampuh membantu memulihkan ekonomi dan reformasi sosial,” ujar Deni Kurniadi dalam acara daring, Selasa (7/12/2021).
Menurut dia, gerakan literasi berbasis inklusi sosial saat ini menjadi nadi utama Perpusnas. Yang berdiri di atas empat sendi, yakni tersedianya akses kepada sumber-sumber bahan bacaan terbaru, kemampuan memahami secara tersirat dan tersurat, kemampuan menghasilkan ide-ide, gagasan, kreativitas hingga inovasi baru.
Literasi berbasis inklusi sosial, lanjut dia, menjadi kunci penting. Sebab, perpustakaan di Indonesia kini tak lagi hanya sekedar menjadi pusat informasi bahan kepustakaan, tapi juga berkontribusi membangun masyarakat berpengetahuan melalui ikhtiar kolektif untuk menumbuhkan tradisi dan budaya baca masyarakat.
“Sebagai pusat ilmu pengetahuan, Perpusnas juga mampu mendorong inovasi dan kreativitas masyarakat. Juga, perpustakaan pengembangkan potensi literasi masyarakat sesuai dengan kebutuhan setempat,” terangnya.
“Perpustakaan juga adalah pusat kebudayaan, untuk melestarikan dan memajukan kebudayaan,” imbuhnya.
Ia menambahkan, perpustakaan kini berkontibusi nyata pada penambahan pendapatan keluarga dan masyarakat, melalui sejumlah kegiatan kreasi yang diselenggarakan di setiap daerah.
“Hal ini terbukti dari meningkatnya kunjungan pemustaka ke perpustakaan, peningkatan pelibatan masyarakat dalam kegiatan perpustakaan, dan peningkatan ekspos media terhadap aktivitas perpustakaan,” ungkapnya.
Ia menyebut, saat ini sudah ada total 164.610 perpustakaan berbagai jenis, meski jumlah terbesar sekitar 40 persen berada di Pulau Jawa. Tapi kita terus dorong yang di luar Pulau Jawa juga bisa memiliki dan memanfaatkan perpustakaan dengan lebih maksimal.
“Buktinya, dari 34 provinsi di Indonesia, semuanya sudah memiliki Dinas Perpustakaan. Dan dari 514 kabupaten/kota, sebanyak 493 Dinas Perpustakaan sudah dibentuk, dan sekitar 23 ribu perpustakaan desa sudah dibangun,” bebernya.
(nas)