Nasional

Pahlawan Era Pandemi

INDOPOSCO.ID – “Pangan adalah hidup matinya suatu bangsa”. Demikian potongan kalimat sakti yang keluar dari mulut Bung Karno, kala dia menjadi Presiden pertama RI pada tahun 1945. Ucapan Bung Karno itu rasanya seperti halilintar yang meletup di siang hari: kaget namun benar adanya.

Pangan memang menjadi sesuatu yang sangat penting pun menjadi prioritas utama jika dibandingkan sektor lainya. Pangan adalah kebutuhan dan sumber kehidupan. Harus dijaga dan berlanjut sampai generasi mendatang.

Hari ini, tepat tanggal 10 November adalah hari pahlawan, dimana petani merupakan bagian sejarah panjang yang tak pernah terpisahkan dalam revolusi dan perang. Secara faktual, orang-orang pada jaman itu tentu tidak akan mampu mengangkat senjata, berperang dalam kondisi perut lapar. Intinya, mereka butuh pangan. Dan petani adalah pahlawan diantara pahlawan-pahlawan itu. Bagaimana tidak, petani berproduksi setiap hari dan menyediakan pangan sebagai sumber energi merebut kemerdekaan.

Bagaimana dengan kondisi saat ini?

Di era pandemi yang terus berkepanjangan ini, sektor pertanian mampu membuktikan diri sebagai alternatif dan solusi perbaikan ekonomi. Rangkaian catatan tersebut bisa kita lihat dari berbagai grafik data BPS yang menunjukkan bahwa pertumbuhan pertanian melaju secara cepat.

Nilai Tukar Petani (NTP) misalnya, indikator kesejahteraan petani itu menunjukkan tren yang terus meningkat. Hal ini terlihat dari NTP sepanjang Oktober 2020 sampai Mei 2021 yang naik secara konsisten. Jika menilik angkanya, NTP bulan Okteber 2020 mencapai 102,25, kemudian pada November mencapai 102,86, Desember 103,25, Januari 103,26, Februari 103,10, Maret 103,29, April 102,93 dan bulan Mei tahun ini mencapai 103,29 atau naik sebesar 0,44 persen.

Begitupun dengan Nilai Tukar Usaha Petani (NTUP) yang naik konsisten sejak Oktober 2020, yakni sebesar 1002,42, lalu pada November mencaapi 103,28, Desember 104,00, Januari 104,01, Februari 103,72, Maret 103,87, April 103,55 dan pada bulan Mei mencapai 104,04 atau naik 0,48 persen.

Konsistensi kenaikan NTP dan NTUP tersebut mengindikasikan bahwa kesejahteraan petani perlahan tapi pasti mulai membaik. Selain itu, konsistennya nilai NTP dan NTUP yang tinggi, menjadi bukti sektor pertanian ditengah pandemi covid 19 selalu bertumbuh positif. Kebijakan dan intervensi Kementerian Pertanian dari hulu hingga hilir membuahkan hasil yang positif. Mentan Syahrul Yasin Limpo menggubah sebuah orkestrasi kebijakan dengan menjaga keseimbangan intervensi hulu dan hilir.

Pada bulan Oktober 2021, terdapat dua subsektor pertanian yang mengalami kenaikan besar, yaitu subsektor tanaman pangan yang naik 0,59 persen menjadi senilai 99,35 dan subsektor hortikultura yang baik 0,81 persen menjadi senilai 99,45. kenaikan NTP pada subsektor tanaman pangan dipengaruhi oleh naiknya harga sejumlah komoditas seperti gabah, singkong, ketela pohon, dan ketela rambat.

Adapun kenaikan NTP pada subsektor hortikultura dipengaruhi oleh naiknya harga cabai rawit, cabai merah, dan daun bawang. Sementara subsektor perkebunan rakyat naik sebesar 2,01 persen menjadi senilai 127,60. Kemudian, subsektor perikanan kini mencapai nilai 105,28 atau naik sebesar 0,32 persen.

Pada grafik ekspor, sektor pertanian juga mampu membuktikan diri sebagai sektor yang tumbuh dan tangguh, dimana ekspor di sepanjang tahun 2020 mencapai 15,79 persen atau mencapai Rp451,8 triliun. Angka ini sangat besar mengingat capaian tersebut hanya bisa diraih pada zaman orde baru. Kemudian jika kita menelisik angka ekspor di tahun 2021, ekspor pertanian cukup luar biasa, dimana angkanya mencapai USD1,04 miliar atau meningkat 14,85 persen secara Q-to-Q.

Masih berdasarkan data BPS, sektor pertanian juga menjadi salah satu kontributor utama dari 11 kontributor yang ada dalam perbaikan ekonomi nasional berdasarkan lapangan usaha. BPS mencatat sektor pertanian tumbuh 1,31 persen. Sementara kontribusi pada urutan pertama diisi jasa kesehatan yang tumbuh 14,06 persen.

Pertanian Solusi dan Pahlawan Ekonomi

Pertanian adalah pahlawan ekonomi. Demikian disampaikan pakar pangan dari Universitas Brawijaya, Sujarwo. Rasanya, kalimantan solusi dan pahlawan tidaklah berlebihan. Pangan memang pahlawan karena banyak menyerap tenaga kerja dan selalu dibutuhkan masyarakat dunia.

Karena itu, pemerintah melalui Kementan membuka akses secara luas layanan Kredit Usaha Rakyat (KUR) pertanian yang mencapai Rp70 triliun. Kredit rakyat ini merupakan angin segar bagi para petani yang ingin mengembangkan usahanya. Apalagi, bunga KUR seperti yang disampaikan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo hanya 5 persen. Inilah bukti komitmen kuat pemerintah terhadap kenaikan kesejahteraan petani.

Seperti juga mengutip kalimat Bung Karno yang meletup di siang hari. Pangan adalah sektor penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Pangan adalah nafas bagi kehidupan dan pundi-pundi petani. Sektor pangan sangat berharga melebihi permata dan sudah sepatutnya harus kita jaga.*

Back to top button