Ini Pemetaan Hujan Dampak La Nina, Mana Saja?

INDOPOSCO.ID – Deputi Bidang Meteorologi, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Guswanto menjelaskan, indeks La Nina di 2021 pada November jatuh minus satu (-1). Artinya La Nina masih kategori lemah moderat.
“Dibandingkan tahun 2020 lalu, La Nina juga terjadi. Pada November tahun lalu, indkes sudah -1 poin 3. Jadi ada selisih 3 poin dengan tahun ini,” ujar Guswanto dalam acara daring, Selasa (9/11/2021).
Baca Juga : Antisipasi La Nina, Polda Banten Gelar Apel Siaga Bencana
“Kita lihat 2 pekan ke depan di November ini, kalau La Nina akan menguat maka akan kelihatan,” imbuhnya.
Ia menjelaskan, La Nina tidak menyebabkan bencana, namun hanya berdampak pada curah hujan. Dan hujan menjadi salah satu penyebab bencana.
“Jadi La Nina tidak berhubungan dengan bencana, hanya berpengaruh pada curah hujan saja,” katanya.
Baca Juga : Kapolda Banten Instruksikan Jajarannya Lakukan Penegakan Hukum terhadap Perusak Alam
Lebih jauh ia mengungkapkan, daerah rawan banjir bisa dipetakan berdasarkan data 2020 lalu. Seperti di Sumatera Utara, Bengkulu, Sumatera Selatan, Lampung.
Lalu sebagian besar Pulau Jawa, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan dan Sulawesi Selatan. ” Di bulan Desember tinggal Sumatra Utara, Bengkulu dan . Di Jawa bertambah Bali dan Nusa Tenggara dan Sulawesi Utara,” bebernya.
“Kami terus melakukan koordinasi dengan stasiun klimatologi di daerah. Ini untuk pemetaan terutama pantauan curah hujannya,” imbuhnya. (nas)