Nasional

Santri dan Pemuda Motor Penggerak Persatuan Bangsa

INDOPOSCO.IDSantri dan pemuda dipercaya menjadi tombak utama dalam kemajuan sebuah Bangsa. Jika santri dan pemudanya tak berdaya, maka nasib sebuah negara akan suram.

Sebab pada tangan kreatif dan inovatif santri dan pemuda, Indonesia mampu bersaing dengan negara lain.

Namun pada era saat ini, tantangan setiap santri dan pemuda menghadapi era digital. Santri dan pemuda harus mampu mengelaborasi kemampuannya dengan kemajuan teknologi.

Baca Juga :  Hadapi Bonus Demografi, Pemerintah Siapkan Beasiswa untuk Seribu Santri

Chief Executive Officer (CEO) Kedaulatan Santri (KESAN), Hamdan Hamedan mengatakan, era digital ini bergeser pada ekonomi yang berbasi sumber daya manusia. Artinya, kekuatan ekonomi tergantung pada kemampuan manusia.

Indonesia harus meminimalisirkan ketergantungan dari sumber daya alam, yang dianggap akan memajukan negara. Mengingat, kekayaan alam memiliki batasan.

“Di era sekarang kita bergeser pada ekonomi yang berbasis sumber daya alam. Ekonomi berbasil karena ilmu pengetahuan digital. Arahnya semunya pada ekonomi berbasis sumber daya alam. Sebab kalau sumber daya alam akan habis,” katanya, saat Podcast Ngaco (Ngobrol ala Indoposco), di Studio Ngaco, Rabu (19/10).

Baca Juga :  Pesantren Didorong Mampu Beradaptasi dengan Perubahan Zaman

Jika mengingat historis, lanjut dia, santri dan pemuda merupakan penggerak persatuan Bangsa. Dimana tahun 1928, pemuda mendeklarasikan untuk bersatu melawan kolonialisme.

Kemudian pada 1945, santri bergerak mempertahankan kemerdekaan Indonesia yang henak direnggut kembali oleh penjajah.

Santri dan pemuda pemudi pergerakan bangsa, dulu 1928 dipelopori pemuda. Peran santri 1945 dalam mempertahankan kemerdekaan. Jadi motor penggerak persatuan Bangsa,” ungkapnya.

Pihaknya berpesan kepada generasi muda, agar memaksimalkan waktu selagi sanggup. Pemuda harus ditempa agar mandiri, kuat, dan maju.

“Maksimalkan waktu selagi itu sanggup. Kalau ingin maju kita harus ditempa, gagal beberapa kali. Sampai tuhan bersumpah dengan waktu, demi masa,” paparnya. (son)

Back to top button