Pertanian Menguntungkan, Mentan Dukung Milenial Kalbar Ekspor Sarang Walet

INDOPOSCO.ID – Apresiasi diberikan Menteri Pertanian (Mentan) RI Syahrul Yasin Limpo pada Gulam Mohamad Sharon, seorang milenial di Kalimantan Barat (Kalbar) yang mengembangkan pengolahan sarang burung walet, PT Borneo Walet Lestari, sejak 2019 untuk tujuan pasar ekspor di antaranya Taiwan.
“Sore ini pak gubernur (Kalbar) dengan unit kerja yang ada di sini, menunjukkan bagaimana processing rumah walet, yang ada untuk menampung hasil rumah walet yang tersebar di Kalbar”, kata Mentan Syahrul saat meninjau pengolahan walet PT Borneo Walet Lestari di Pontianak, Minggu (12/9/2021).
Sarang burung walet (SBW) adalah salah satu komoditas yang menjanjikan seperti dilansir Badan Pusat Statistik (BPS) sejak 2016, nilai ekspornya terus tumbuh hingga USD 540 juta pada 2020, sementara China menjadi tujuan ekspor utama dengan pangsa pasar hampir 78 persen.
Mentan SYL pun berharap bahwa pengembangan SBW bisa maksimal seperti harapan Presiden RI Joko Widodo agar SBW menjadi komoditas andalan baru Indonesia agar bisa maksimal.
“Komoditas walet yang didorong Presiden Jokowi untuk jadi komoditas andalan baru kita di Kalbar (diharapkan, red) bisa maksimal, terlebih disini terlihat bahwa anak-anak muda mengambil peranan,” kata Mentan.
Kendati begitu, Syahrul berharap Kalbar tetap mendorong munculnya komoditas-komoditas andalan baru yang mampu memberdayakan masyarakat dan meningkatkan perekonomian daerah dan nasional.
“Optimalkan semua lahan eksisting untuk ketahanan pangan, gubernur tahun ini sudah mampu mendorong upaya maksimal, katakanlah ketahanan pangan kita di Kalbar bisa berjalan dengan baik,” ujarnya.
Untuk mendukung peningkatan produktivitas pertanian, Mentan Syahrul juga mengajak petani khususnya milenial agar memanfaatkan akses Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan sejumlah program lainnya. Beberapa hal yang dapat dilakukan adalah Indeks Pertanaman (IP), Varietas Unggulan Baru (VUB), mekanisasi, korporasi petani, KUR dan pelatihan kewirausahaan.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Dedi Nursyamsi, berharap milenial terus mengambil peran di pertanian.
“Pertanian Indonesia membutuhkan peran petani milenial, dari milenial kita harap terobosan dan inovasi yang bisa memajukan pertanian di Indonesia,” tandasnya.
Terkait KUR, Dedi mengajak petani milenial manfaatkan akses KUR. “KUR sangat bagus mendukung pengembangan produksi pertanian. Kementan melalui BPPSDMP pun kerap melakukan pelatihan yang bisa membantu petani mendapatkan akses KUR,” katanya.
Dia memastikan BPPSDMP Kementan tiada henti berupaya mencetak entrepreneur, adalah salah satu upaya serius yang kita lakukan karena Kementan memiliki sejumlah pelatihan untuk menumbuhkan jiwa wirausaha para petani, utamanya milenial. “Dari mereka kita harapkan ada pengembangan sehingga pertanian bisa tumbuh maksimal,” pungkas Dedi.
Gulam Mohamad Sharon selaku owner PT Borneo Walet Lestari mengatakan bahwa beberapa negara telah negoisasi untuk ekspor SBW, selain itu Taiwan juga sudah melakukan pemesanan.
Menurut milenial usia 39 tahun, perusahaan yang didirikan sejak 2019, terus meningkatkan kapasitas produksi dari tahun ke tahun. “Perusahaan juga terus meningkatkan kualitas agar memenuhi kualifikasi produk ekspor walet sesuai arahan Kementan,” ungkapnya. (ibs)