Sekolah Harus Persiapkan Hal Ini Selama PTM Terbatas

INDOPOSCO.ID – Pembelajaran tatap muka terbatas (PTM) terbatas telah dilakukan di sejumlah wilayah Indonesia. Meski penanganan Covid-19 sedikit terkendali, namun tetap disiplin protokol kesehatan secara ketat.
Vice head of Curriculum Sekolah Cikal, Puti Hamid mengatakan, dalam situasi transisi akibat pandemi, semua pihak dari orang tua, guru dan sekolah merupakan sama-sama sebagai pembelajar.
“Kita harus bekerjasama untuk kepentingan bersama, sehingga persiapan bukan hanya dari sekolah dan guru, tapi juga orangtua dan anak,” kata Puti dalam webinar Anak kembali sekolah tatap muka. Ya atau Tidak?, Sabtu (11/9/2021).
Sekolah harus memenuhi fasilitas protokol kesehatan, sesuai dengan persyaratan kelayakan dari Kemendikbudristek.
Orang tua dan guru berdiskusi untuk kesepakatan tentang protokol kesehatan. “Anak didik harus mampu meregulasi diri dan bertanggung jawab,” ujar Puti.
Untuk mengantisipasi pengajaran hybrid sejalan dengan pandemi yang mungkin akan berlangsung lama, maka perlu diadakan survei tentang mata pelajaran yang dirasakan lebih nyaman secara daring dan tatap muka.
PTM dimulai dari siswa SMP dan SMA yang sudah lebih mampu menjaga prokes, dengan kapasitas 50 persen atau maksimum 18 siswa. “Disusul siswa tingkat SD dan kemudian PAUD/TK dengan kapasitas 33 persen atau maksimal 5 siswa,” jelasnya.
Penelitian Himpunan Psikologi Indonesia (Himpsi) Jaya menemukan, bahwa 90 persen orang tua sangat mementingkan kesehatan, tapi di sisi lain sampai 70 persen khawatir akan turunnya pendidikan bagi anak-anaknya. (dan)