Wamenag: Harmoko Sosok Fenomenal dengan Keputusan yang Spektakuler

INDOPOSCO.ID – Ada dua peristiwa penting yang menjadi pengalaman saat bersama Harmoko semasa hidup. Pernyataan tersebut diungkapkan Wakil Menteri Agama (Wamenag) Zainut Tauhid Sa’adi dalam keterangan, Senin (5/7/2021).
Peristiwa tersebut, lanjut dia, ketika Harmoko hadir pada acara Kongres Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (NU) ke-IX di Pondok Pesantren Mamba’ul Ma’arif Denanyar Jombang Jawa Timur pada 1988.
”Saya saat itu menjadi salah seorang peserta kongres mewakili utusan IPNU DKI Jakarta. Dan terpilih menjadi Ketua Umum Pimpinan Pusat IPNU periode 1988 –1993,” bebernya.
Kemudian, kata dia, peristiwa selanjutnya saat Harmoko menjadi Ketua DPR/MPR RI pada masa pemerintahan Presiden Soeharto dan B.J. Habibie pada 1997–1999. Banyak agenda kenegaraan yang sangat penting dan monumental pada periode tersebut, di antaranya berhentinya Soeharto sebagai Presiden RI yang sudah berkuasa selama 32 tahun.
”Mundurnya Presiden Soeharto tidak lepas dari peran Pak Harmoko yang saat itu menjabat sebagai Ketua DPR/MPR RI meminta kepada Presiden Soeharto untuk mengundurkan diri,” katanya.
”Pada saat itu saya menjadi Anggota DPR/MPR RI dari Fraksi PPP, sehingga saya mengikuti peristiwa detik-detik lahirnya era baru yang disebut Era Reformasi,” imbuh Zainut.
Lebih jauh ia mengungkapkan, Harmoko adalah sosok politisi yang matang, memiliki wawasan yang luas dan piawai dalam membangun komunikasi publik. Hal ini karena latar belakang sebagai wartawan yang sudah malang melintang di dunia jurnalistik.
”Beliau memiliki insting jurnalis yang tidak hanya pandai membaca yang tersurat tetapi juga pandai membaca apa yang tersirat, sehingga beliau berani mengambil keputusan-keputusan yang spektakuler,” ungkap Zainut.
Demikian pula, kata dia, saat Harmoko menjadi Menteri Penerangan pada era Orde Baru. Selain menjadi juru bicara negara, dia juga berperan sebagai jembatan komunikasi dengan berbagai kalangan, baik dengan pimpinan ormas Islam, ormas kepemudaan maupun kalangan masyarakat lainnya.
”Bangsa Indonesia berduka kehilangan seorang putra terbaiknya, politisi ulung, seorang yang ramah, rendah hati dan murah senyum. Semoga almarhum husnul khotimah dan diberikan tempat yang mulia di sisi Allah SWT..Aamiin,” ujarnya.
Perlu diketahui, Harmoko tutup usia saat menjalani perawatan di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta Pusat, sekitar pukul 20.22 WIB, Minggu (4/7). Almarhum meninggal di usia 82 tahun.
Pada Senin (5/7/2021) pagi, Hamoko dikebumikan dengan protokol Covid-19 di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta Selatan. (nas)