Sekolah Malas Isi Daftar Periksa, Ini Penyebabnya

INDOPOSCO.ID – Pemerintah segera menerapkan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas dengan menerapkan protokol kesehatan (Prokes) secara ketat. Plt Direktur SMA, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) Purwadi Sutanto mengaku, persiapan PTM terbatas sudah dilakukan.
“Munculnya surat keputusan bersama (SKB) empat terkait pelaksanaan pembelajaran di masa pandemi Covid-19 karena pembelajaran jarak jauh (PJJ) secara daring tidak efektif,” ujar Purwadi Sutanto dalam acara daring, Sabtu (17/4/2021).
Ia menegaskan, pembelajaran secara daring berdampak terjadi loss learning pada anak, terutama mereka di level bawah (daerah). Kemudian pelaksanaan PJJ juga tidak didukung oleh ketersediaan internet dan sarana telekomunikasi.
“Banyak anak-anak kita tidak punya HP, laptop. Padahal PJJ membutuhkan sarana itu,” katanya.
Lebih jauh ia mengungkapkan, PTM terbatas harus diikuti kesiapan sekolah untuk menyediakan sarana dan prasarana Prokes. Caranya sekolah wajib mengisi daftar periksa. Data terakhir sekolah yang telah mengisi daftar periksa baru 60 persen.
“Kenapa muncul sekolah malas mengisi wajib isi daftar periksa, ya karena pertanyaan-pertanyaannya rumit. Ini bukan memudahkan sekolah,” ucapnya.
Seharusnya, menurut Purwadi, isi daftar periksa cukup mencantumkan pertanyaan utama. Seperti ketersediaan fasilitas cuci tangan air mengalir, alat pengukur suhu dan hand sanitizer.
“Kalau kemudian harus ada cuci tangan di tiap kelas, ini memberatkan sekolah. Di tiap kelas cukup hand sanitizer. Kita akan terus evaluasi isi daftar periksa sekolah,” katanya. (nas)