Nasional

MUI: Jangan Cepat Menyimpulkan, sebelum Ada Keterangan Pemerintah

INDOPOSCO.ID – Ketua Komisi Dakwah Majelis Ulama Indonesia (MUI) Cholil Nafis menegaskan, pendekatan G to G antara pemerintah Indonesia dan Arab Saudi bisa menyelesaikan masalah penggunaan vaksin untuk calon jamaah haji (Calhaj).

Diketahui, sebelumnya pemerintah Arab Saudi menggunakan vaksin moderna, AstraZeneca dan Pfizer untuk vaksinasi. Ketiga mendapatkan lisensi dari badan kesehatan dunia WHO.

“Kita percayakan saja kepada pemerintah. Karena untuk pelaksanaan haji dan umrah, pemerintah yang menjadi penghubungnya,” kata Cholil Nafis melalui gawai, Senin (12/4/2021).

Ia meminta kepada seluruh masyarakat agar tidak mengambil kesimpulan, sebelum ada keterangan resmi dari pemerintah Arab Saudi. Yang diteruskan ke pemerintah Indonesia.

“Tunggu saja keterangan dari pemerintah. Karena urusan G to G itu adabdi pemerintah,” katanya.

Ia menuturkan, keputusan pemerintah untuk menggunakan vaksin Sinovac telah melalui banyak pertimbangan. Salah satunya karena telah mengantongi izin kehalalan.

“Apabila karena kuota vaksin kurang, maka keputusan pemerintah menggunakan vaksin AstraZeneca tentu dengan pertimbangan juga. Dan ini pasti sudah diterima oleh dunia,” ujarnya.

Perlu diketahui, sebelumnya berhembus kabar pemerintah Arab Saudi tidak menerima Calhaj yang telah menerima vaksin Sinovac. Dengan alasan vaksin tersebut belum mendapat lisensi dari badan kesehatan dunia WHO. (nas)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button