Nasional

Duh…Nyawa Nakes Ada di Tangan Masker Palsu

INDOPOSCO.ID – Peredaran masker medis palsu terungkap berawal dari adanya donasi masker respirator N95 merek 3M kepada Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) dari masyarakat. Setelah diteliti, masker berstandar Amerika Serikat tersebut ternyata palsu.

Anggota Komisi IX DPR RI Netty Prasetiyani Aher meminta pemerintah agar melakukan penindakan tegas, karena masker palsu tidak aman digunakan saat berhadapan dengan pasien Covid-19. Apalagi, menurutnya, masker adalah alat utama pelindung diri yang digunakan tenaga kesehatan (Nakes).

“Jika yang digunakan adalah masker palsu maka ini akan membahayakan tenaga kesehatan saat berhadapan langsung dengan pasien Covid-19,” ujar Netty Prasetiyani Aher di Jakarta, Senin (5/4/2021).

Temuan ini, dikatakan Netty, menambah panjang daftar masalah penanganan Covid-19 dan membuat nasib tenaga kesehatan kian dipertaruhkan.

“Kita sedang berperang melawan pandemi dan para nakes yang berada di zona merah seharusnya mendapat perlindungan penuh dari pemerintah. Nyatanya, beragam persoalan membelit mereka, mulai dari soal insentif yang tertunda, jam kerja yang panjang hingga harus membeli sendiri alat pelindung diri seperti masker,” katanya.

Netty mengingatkan pemerintah agar memprioritaskan penggunaan anggaran Covid-19 yang amat besar itu guna memastikan perlindungan terhadap tenaga kesehatan.

“Gunakan anggaran Covid-19 yang besar tersebut dengan skala prioritas. Perlindungan pada nakes adalah prioritas, lengkapi dan sediakan APD mereka dengan baik. Pastikan insentif dibayarkan sesuai waktunya. Beri kesempatan istirahat yang cukup dengan dukungan tenaga kesehatan cadangan atau relawan,” ujarnya.

Bidang Perlindungan Tenaga Kesehatan Satgas Penanganan Covid-19 Mariya Mubarika mengatakan, bahwa peredaran masker medis palsu menjadi salah satu faktor yang mengakibatkan banyak tenaga kesehatan di Indonesia terpapar Covid-19.

“Saya meminta pemerintah dan pihak berwenang untuk membongkar peredaran masker palsu ini sampai ke akar-akarnya, jangan hanya di tingkat penjual eceran. Saya menduga ada jaringan yang mengedarkan masker medis palsu secara masif, bahkan dapat diperoleh dengan mudah melalui pasar online,” katanya. (nas)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button