Teten Masduki Ajak UMKM Optimalkan Teknologi Digital

INDOPOSCO.ID – Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengajak para pelaku UMKM untuk dapat terus berinovasi dan mengoptimalkan teknologi digital. Salah satunya melalui media sosial dan platform jejaring online.
“Jangan hanya digunakan untuk chating atau browsing saja. Coba cari komunitas dengan hobi serupa untuk berjejaring dan bersinergi, mudah-mudahan bisa membuka jalur dan potensi kolaborasi,” ucap Teten dalam acara daring, Selasa (23/3/2021).
Menurut dia, media sosial dapat digunakan untuk membangun kekuatan brand. Produksi konten secara konsisten akan menghadirkan narasi yang kuat untuk brand milik UMKM.
Selain itu, lanjut Teten, penting bagi para pelaku UMKM untuk masuk ke dalam platform jejaring usaha. Teten mengapresiasi atas dirilisnya aplikasi Krealogi oleh Du Anyam yang menghubungkan para pelaku UMKM khususnya di bidang kriya dengan kebutuhan pasar.
“Krealogi oleh Du Anyam hadir dengan pemosisian yang sangat kuat, platform digital yang mempersiapkan penggunanya untuk dapat akses rantai pasok. Krealogi adalah ekosistem rantai pasok digital, khususnya bagi UMKM sektor kriya,” ujar Teten.
Teten menambahkan, transformasi agar UMKM hadir dalam rantai pasok juga merupakan salah satu fokus program strategis KemenkopUKM. “Saat ini, kontribusi ekspor UMKM masih di angka 14 persen, masih minim, masih jauh dibandingkan Jepang (54 persen) dan Tiongkok(70 persen),” ungkapnya.
Tidak bisa dipungkiri, kunci dari performa negara-negara tersebut adalah bahwa hadirnya UMKM mereka dalam rantai pasok. “Itulah sebabnya peran agregator dan enabler seperti yang Du Anyam hadirkan melalui Krealogi sangat krusial,” tandas Teten.
Oleh karena itu, ia berharap platform digital dapat dieksplorasi dan disesuaikan dengan kebutuhan. Misal, Krealogi untuk aspek akses pasar dan pendampingan. Lalu, ada lagi platform lain yang mungkin fokus di aspek pembukuan, SDM, atau bahkan berkenaan pembiayaan.
“Implementasi transformasi ekonomi digital bagi UMKM yang menyeluruh merupakan kunci persiapan UMKM masa depan Indonesia yang tidak hanya relevan dengan perkembangan zaman, namun juga memiliki daya saing tinggi baik di level nasional maupun global,” papar Teten.
Di awal 2021 ini, sekitar 12 juta UMKM atau sebanyak 19 persen dari total populasi UMKM di Indonesia, telah hadir dalam platform digital. Namun, Teten mengakui masih ada beberapa kendala. Pertama, berkenaan tingkat literasi digital yang masih relatif rendah secara rata-rata.
“Aspek ini meliputi kemampuan UMKM untuk melek digital, seperti mengoperasikan perangkat, aplikasi, platform digital, yang tentu saja berimbas pada efektivitas dalam pemanfaatan teknologi digital,” jelasnya.
Isu fundamental lain juga tetap menjadi catatan. Yaitu, kapasitas usaha (berproduksi dalam skala besar dan ekonomis) dan kualitas produk (kualitas produk agar bisa bersaing dengan produk usaha besar di marketplace). “Artinya, adaptasi teknologi oleh pelaku UMKM, baik dengan hadirnya pandemi maupun tidak, adalah sebuah keniscayaan,” tukasnya. (yah)