Bermitra dengan BUMDes, Kampus Merdeka dan Kedaireka Siap Bangun Desa

INDOPOSCO.ID – Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal (PDT) dan Transmigrasi Taufik Madjid mengapresiasi hadirnya Kedaireka dari Direktorat Jenderal (Ditjen) Dikti.
Dia menyebut, ada lima aspek prinsip dana desa yaitu, Aspek Kemanusiaan, Keadilan Sosial, Kebhinekaan, Keseimbangan Alam dan Kepentingan Nasional.
“Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dan indutri kampus bisa dikemas dalam satu platfom baru yaitu Kedaireka,” ujar Taufik Madjid dalam keterangan di Jakarta, Selasa (26/1/2021).
Melalui platfom tersebut, menurutnya, pihaknya bisa mendorong dan meningkatkan kompetensi BUMDes dan desa. Agar mampu beradaptasi dengan berbagai macam dinamika dan menyejahterakan masyarakat desa.
Lebih jauh Taufik menjelaskan, tiga prioritas penggunaan Dana Desa diarahkan untuk percepatan aksi Sustainable Development Goals (SDG’s) desa, yaitu Pemulihan Ekonomi Nasional, Program Proritas Nasional dan Adaptasi Kebiasaan Baru Desa.
Sebelumnya, Direktur Jenderal (Dirjen) Pendidikan Tinggi Nizam mengatakan, telah mengalokasikan anggaran senilai Rp250 miliar untuk program Kedaireka. Anggaran tersebut terbuka bagi mitra-mitra industri yang peduli dengan pembangunan desa.
“Kita harus bergandengan tangan, berkolaborasi, bergotong royong membangun negeri, dimulai dari pendampingan, pengelolaan dan peningkatan keahlian dan kapasitas pengurus BUMDes untuk meningkatkan sumber daya alam dan kerja sama dengan industri,”ujarnya.
Ia menjelaskan, Kedaireka hadir untuk menggandeng Bumdes agar bisa dioptimalkan. Selanjutnya di kolaborasikan dengan perguruan tinggi yang memiliki ide, pemikiran, riset dan pengembangan serta sumber daya manusia.
“Kedaireka hadir menghubungkan antara masyarakat dan kampus, Bumdes dan kampus, menghubungkan dengan mahasiswa dan sebaliknya,” terangnya.
Nizam mengingatkan, agar Perguruan Tinggi harus cepat beradaptasi dengan perubahan yang pesat yang terjadi saat ini. Salah satunya, pembelajaran yang lebih luas untuk mewujudkan setiap potensi yang ada di negeri ini.
“Saat ini kita harus hadapi perubahan geopolitik, demografi dunia, urbanisasi global, perdagangan internasional, keuangan global, kelas pendapatan menengah, persaingan sumber daya alam, perubahan iklim dan kemajuan teknologi,” bebernya. (nas)