AICIS+ 2025, Menag: Indonesia Jadi Tempat Pusat Peradaban Islam Baru

INDOPOSCO.ID – Setelah Timur Tengah, Indonesia adalah tempat lahirnya peradaban Islam baru. Pernyataan tersebut diungkapkan Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar saat peluncuran resmi AICIS+ 2025 di Jakarta, Rabu (9/7/2025).
Menurutnya, deklarasi tersebut menegaskan arah baru diplomasi intelektual Indonesia di tingkat global. Salah satu manifestasi konkretnya adalah transformasi AICIS menjadi AICIS+.
“Konferensi Islam tahunan ini tampil dengan wajah baru yang lebih global, inklusif, dan multidisipliner,” ungkapnya.
Ia mengatakan, AICIS telah berjalan selama 23 tahun, kini mengalami reposisi besar. Simbol “+” bukan hanya tambahan, melainkan tanda bahwa Indonesia mendorong Islam untuk hadir dalam percakapan global lintas ilmu, termasuk isu perubahan iklim, sains, teknologi, ekonomi berkelanjutan, hingga perdamaian dunia.
“AICIS+ bukan lagi hanya forum kajian keislaman. Ini adalah forum ilmu pengetahuan Islam yang menyatu dengan tantangan kemanusiaan global,” terangnya.
Dikatakan dia, AICIS+ hadir sebagai respons terhadap dua krisis terbesar dunia saat ini, yakni krisis dehumanisasi dan krisis ekologis. Sejalan dengan semangat Deklarasi Istiqlal 2024, menurutnya, konferensi ini mengedepankan nilai-nilai spiritualitas Islam seperti kasih sayang, solidaritas, dan kepedulian terhadap seluruh kehidupan.
“Kita tidak ingin Islam hanya bicara ke dalam. Lewat AICIS+, Islam Indonesia akan bicara ke dunia, dengan bahasa kemanusiaan dan peradaban,” ujarnya.
Direktur Jenderal (Dirjen) Pendidikan Islam (Pendis) Amien Suyitno menambahkan, bahwa perubahan ini adalah hasil refleksi kolektif atas kompleksitas zaman. “Islam tidak boleh bicara sendiri. Ia harus bicara dengan sains dan masyarakat,” katanya.
Ia mengatakan, konferensi ini terbuka bagi para cendekiawan yang ingin mengirimkan abstrak dan makalah ilmiah dengan 8 sub-tema strategis, mulai dari ekoteologi dan ekofeminisme, hingga transformasi teknologi dan dekolonisasi studi Islam.
Diketahui, AICIS+ 2025 akan digelar pada 29–31 Oktober 2025 di Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII), Depok, Jawa Barat, dan mengangkat tema “Islam, Ekoteologi, dan Transformasi Teknologi: Inovasi Multidisipliner untuk Masa Depan yang Adil dan Berkelanjutan.”
Melalui AICIS+, Indonesia menawarkan model Islam rahmatan lil ‘alamin yang solutif dan kontributif, serta membuka jalan bagi Asia Tenggara untuk tampil sebagai aktor utama dalam peradaban Islam modern.
Bagi akademisi, peneliti, ulama muda, dan inovator sosial yang ingin bergabung dalam forum keilmuan. Pengiriman Abstrak (minimal 750 kata) dibuka 4 Juli hingga 15 Agustus 2025. Pengumuman hasil seleksi abstrak pada 29 Agustus.
Batas akhir pengiriman makalah lengkap pada 29 September dan konferensi AICIS+ di UIII Depok pada 29 hingga 31 Oktober 2025. Untuk abstrak mencakup salah satu dari 8 subtema strategis, di antaranya: Ekoteologi & keberlanjutan lingkungan, Transformasi teknologi.
Lalu, Hukum Islam & ekofeminisme, Dekolonisasi kajian Islam, Krisis kemanusiaan, Kesehatan masyarakat muslim, Ekonomi berkeadilan dan Inovasi sosial berbasis nilai-nilai Islam. (nas)