Megapolitan

Kolaborasi untuk Masa Depan, UBL dan INDOPOSCO Gagas Kompetisi Animasi Pertama

Prepare for The Future

INDOPOSCO.ID – Dunia kreatif Indonesia kembali mendapat suntikan semangat baru. Yayasan Pendidikan Budi Luhur Cakti melalui Universitas Budi Luhur (UBL) menggandeng media massa INDOPOSCO untuk menggelar lomba video animasi perdana dengan tema “Prepare for The Future” yang akan resmi diluncurkan pada 25 Juni 2025 di Cinema XXI Gandaria City, Jakarta Selatan.

Kolaborasi unik antara dunia pendidikan dan media ini hadir bukan tanpa alasan. Anggota Yayasan Pendidikan Budi Luhur Cakti, Julian Bongsoikrama, B.A., M.Sc. mengungkapkan semangat di balik lomba ini berasal dari keberhasilan film animasi lokal “Jumbo” yang telah mencuri perhatian masyarakat luas.

“Animo masyarakat terhadap film Jumbo sangat tinggi. Ini momentum yang tepat untuk mendorong generasi muda, khususnya siswa kejuruan dan mahasiswa, agar berani membuat video animasi berkualitas,” kata Julian kepada INDOPOSCO, Selasa (17/6/2025).

Menurutnya, lomba ini bukan sekadar ajang unjuk bakat. Ia berharap karya-karya terbaik dari peserta dapat menembus dunia film pendek, bahkan layar lebar. Tak hanya menjadi tontonan, animasi juga dinilai bisa menjadi jalan karier yang menjanjikan di masa depan.

“Kita ingin membuka pintu bagi talenta lokal agar bisa masuk ke industri kreatif nasional. Untuk tahap awal, target peserta adalah siswa SMK (Sekolah Menengah Kejuruan) dan mahasiswa di kawasan Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi). Tapi jika sukses, kami akan perluas skalanya secara nasional,” jelasnya.

Julian menekankan ini adalah lomba animasi pertama yang diselenggarakan UBL bersama INDOPOSCO, namun bukan yang terakhir. Ia optimistis event ini bisa menjadi agenda tahunan yang dinanti-nantikan, seiring meningkatnya minat dan kualitas generasi muda dalam bidang animasi.

“Mimpi kami sederhana, anak-anak muda merasa bahwa industri kreatif ini nyata, besar, dan bisa jadi masa depan mereka. Maka dari itu, kami juga ingin melibatkan PH (production house) besar dan perwakilan pemerintah dalam acara ini, agar peserta merasakan dukungan yang nyata,” imbuhnya.

Lebih dari sekadar ajang kompetisi, Julian memandang lomba ini sebagai bentuk respon terhadap perubahan zaman. Ia menilai bahwa pendidikan tinggi tak bisa lagi hanya terpaku pada industri tradisional, karena kini ekonomi kreatif telah menjadi kekuatan baru.

“Kalau kita hanya fokus ke industri tradisional, nanti akan ketinggalan zaman. Lihat saja perputaran ekonomi yang dihasilkan dari film animasi Jumbo, besar dan nyata. Sudah saatnya anak muda fokus ke industri kreatif,” tegasnya.

Ia pun berharap lomba ini bisa menjadi titik awal bagi banyak mimpi besar yang lahir dari tangan kreatif siswa SMK dan mahasiswa Indonesia.

“Semoga mereka terinspirasi, dan mulai membayangkan bahwa suatu hari nanti, mereka bukan hanya peserta lomba, tapi juga pemenang dan pionir di dunia animasi Indonesia,” tutupnya.

Dengan sinergi antara pendidikan, media, dan industri, lomba video animasi ini diharapkan bukan hanya melahirkan karya, tapi juga masa depan yang menjanjikan. (her)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button