Peluang Pilkada Jakarta 2 Putaran, Begini Kata Pengamat

INDOPOSCO.ID – Faktor nomor urut tidak signifikan untuk pemilih Jakarta yang relatif rasional. Berbeda dengan Pilpres lalu, di mana gimmick nomor banyak “dijual” ke pemilih-pemilih di luar area.
Pernyataan tersebut diungkapkan Direktur Eksekutif Developing Countries Studies Center (DCSC) Zaenal A Budiyono kepada indopos.co.id, Selasa (24/9/2024).
Dosen FISIP Universitas Al-Azhar Indonesia ini mengatakan, para Paslon juga membaca voter behaviour Jakarta itu, sehingga tidak ada yang merespons nomor urut berlebihan.
Lebih jauh ia mengungkapkan, peluang Ridwan Kamil-Suswono kini terbesar untuk memenangkan Pilkada di Jakarta per hari ini. Karena dengan tidak adanya Anies, elektabilitasnya kini sekitar 50 persen lebih di sejumlah lembaga survei.
“Catat per hari ini. Namun yang harus diingat, Pramono-Rano juga mengejutkan, dengan 28 persen di sejumlah survei,” ungkapnya.
“Catatan kakinya, Pramono baru muncul dua minggu lalu, dan relatif tidak dikenal pemilih. Namun faktor Rano Si Doel yang kental dengan image Betawi, dan juga artis, menguntungkan pasangan PDIP tersebut untuk mengejar,” imbuhnya.
Ia mengatakan, dengan waktu tersisa sekitar dua bulan menuju Pilkada, apakah mungkin Pram-Rano mengejar atau melewati RK? Secara teori, sangat mungkin untuk mengejar, namun tidak untuk melewati.
“Tetapi dengan mengejar saja, Pram diuntungkan karena suara RK juga akan menurun (hukum statistik). Maka jika Timses Pram mampu memanfaatkan momentum itu, peluang untuk terjadinya dua putaran sangat terbuka,” ujarnya.
“Nah di sini mungkin akan berlaku lagi “kutukan putaran kedua” di mana pasangan yang unggul di putaran pertama, biasanya tumbang di putaran dua,” imbuhnya.
Ia mencontohkan, pada Ahok di 2017 dan Foke di 2012. Sebab, menurutnya, memaksakan satu putaran bagi RK, kayaknya tidak mungkin, atau sangat kecil peluangnya.
“Nah bola kini di tangan Pram-Rano untuk menaikkan elektabilitas ke level 40 persen, agar putaran kedua benar-benar terwujud,” katanya. (nas)